Nur Sofiah

Perempuan biasa-biasa saja yang lahir di kota Pahlawan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Besar atau Kecil

Besar atau Kecil

Pelatihan Literasi Guru oleh Kemendikbud yang dilaksanakan di Solo telah menorehkan sejuta mimpi. Pelatihan selama 4 hari ini membawa ku ke dalam dunia baru. Setelah saya terjebak dalam orang-orang “aneh”, orang-orang “gila” menulis. Membuat saya semakin tertantang. Dan kali ini lebih dahsyat lagi. Satu kamar dengan dua orang “aneh”membuat diriku semakin terjebak. Bagaimana tidak? Yang satu, kepala sekolah SD Wonorejo 4 Surabaya, bu Rita Erwiyah. Seorang penulis hebat. Di tahun 2000-an telah menulis 7 buku cerita anak dan sebagai gupres tahun 2004. Melalui jalur seleksi kepala sekolah online, bu Rita terpilih sebagai kepala sekolah di tahun 2013. Benar-benar dahsyat. Dan satunya lagi, guru asal Sumenep. Bu Widayanti namanya, telah menulis beberapa buku, pernah mengajar anak pulau di Madura. Semangat dan ide ceritanya juga luar biasa. Keberangkatan dari Surabaya secara bersama dan baru saling mengenal secara langsung dan dekat, sekarang berada dalam satu kamar. Disini lah ide-ide gila mulai bermunculan. Dari hal sederhana sampai hal yang gokil. Dimulai dari pelatihan hari pertama.

Kami sampai di hotel jam 8 an sedangkan check in hotel jam 10. Wah, jadi kita belum bisa check in. Waktu 2 jam, rasanya sayang kalau dipakai duduk-duduk tanpa melakukan sesuatu. Aksi pertama mulai. Perut kami yang sedang keroncongan (lapar) saat itu sedangkan kita belum dapat jatah makan dari hotel karena kami memang belum check in. Kami putuskan menghadap receptionis untuk menitipkan koper kami. Ya, kami berlima. Kita hunting makanan di sekitar hotel. Tapi sebelumnya, seperti biasa ciri khas MG tahan malu. Kami selfie-selfie ria di area hotel. Sok cantik dan narsis. Keluar dari hotel, ada warung. Entah apa namanya, di situ tersedia soto, rawon, pecel. Kami duduk. Si pelayan mendatangi kami. Dengan senyum simpul, dia bertanya kepada kami. “ Mau makan apa bu?”. Mata kami mengarah pada papan menu yang menempel sebelah kanan saya. Kami pun berunding sesaat dan memutuskan memesan soto daging, kecuali bu Muda. Dia memilih nasi pecel. Si Mas nya kembali bertanya, “ Mau porsi kecil atau besar?”. Saat itu, di pikiran saya kalau porsi besar pasti tidak habis. Porsi besar, jika di Surabaya semangkok lebar berisi nasi dan soto penuh. Tidak mungkin saya habis. Akhirnya kami putuskan memesan porsi kecil. Dengan ukuran mangkok sedang dan isinya tidak terlalu penuh, itu bayangan kami seperti biasa jika saya beli soto di Surabaya. Beberapa saat kemudian, si Mas mengantarkan pesanan kami. Hah...alangkah terkejutnya kami, kami saling pandang. Ternyata tidak seperti dugaan kami. Semangkok kecil adalah ukuran mangkok yang benar-benar kecil. Mangkok langka karena saya pernah menjumpainya waktu masih SD kelas satu. Mangkok ini dulu dipakai oleh orang jualan dawet. Kami berlima benar-benar dibuat heran. Selesai itu, kami memutuskan jalan-jalan. Bertanyalah kepada tukang becak depan hotel,

“ Pak pasar klewer dekat apa jauh?”, tanya bu Rita. “ Pasarnya tutup bu, habis kebakaran”, jawab tukang becak. “ Di Kauman bu, batik e nggeh sae-sae (iya bagus-bagus)”, lanjut tukang becak. “ Tokonya seperti apa pak?” lanjutku. “ nggeh ageng-ageng , jejer-jejer bu ( ya, besar-besar, berjajar)”, jawabnya. Setelah kesepakatan harga, kami menuju ke sana. Sampai di sana, oh emji...helloooo, ternyata ini yang dikatakan toko besar dan berderet . Beberapa rumah-rumah yang memajang batik khas solo dengan aksesoris sederhana, serupa dengan toko-toko yang ada di sepanjang jalan yang akan menuju ke makam Sunan Ampel. Jadi di depan rumah diberi etalase. Ada sih, yang agak besaran rumahnya tapi kan tetap saja industri rumahan. Padahal dalam bayangan saya, toko-tokonya seperti di sepanjang jalan Kia-kia, Surabaya. Heran yang kedua kali. Untuk mengobati itu, akhirnya kami di antar abang becak ke pusat oleh-oleh Solo. Ya, cukup puas lah, kami bisa mendapatkan apa yang kami inginkan. Setidaknya, saat hari terakhir pelatihan tidak tergopoh-gopoh.
Kami kembali ke hotel dengan menenteng kardus masing-masing. Sesampainya di hotel, panitia sudah siap di meja masing-masing. Begitu melihat kami, mereka terheran-heran.
Panitia sudah memperhatikan kami, sejak turun dari becak dan masuk hotel. Berjalan menuju lobby hotel dengan menenteng kardus hasil perburuan untuk keluarga tercinta. Kami meletakkan kardus dekat koper dan menuju ke panitia penyelenggara. Saat itu, baru beberapa guru yang datang. Kepanitiaan belum terlalu ramai. Dengan tersenyum, salah satu panitia berkomentar. "Selama menjadi panitia pelatihan, baru ini saya jumpai peserta membeli oleh-oleh sebelum pelatihan. Biasanya hari terakhir mereka membeli oleh-oleh”. Di hari-hari berikutnya, panitia selalu mengingat kami. Ya....karena ada yang berbeda. Kami menyerahkan administrasi kepada panitia. Setelahnya, kami mendapat kunci kamar. Pelajaran yang dapat saya ambil adalah bahwa ukuran besar dan kecil memang tidak ber-SNI. Orang Solo adalah orang yang jujur dalam melakukan pengukuran. Soto satu mangkok besar di Surabaya mungkin bisa di bilang satu mangkok buuueesaaaaarrrrr oleh orang Solo.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang menarik. Becaknya itu termasuk besar apa kecil ya Bu Sofi? hehe

07 Apr
Balas

Kecil bu....lihat saat kami bertiga naik Kasian bu nisak....terapit oleh 2 kardus

07 Apr

Menurut paklek......heheheeeee

07 Apr
Balas

Bu Sofi itu orangnya besar apa kecil ya?

07 Apr
Balas

Ngakak akuuuu. Emang 2Te3TI ini luaaar biasaaa.

07 Apr
Balas

Soto rasa kloyor sisan.wkwkwkwkkw

07 Apr
Balas

Wkwkwkwkwk......

07 Apr
Balas

Bu sofi itu tipis pak lek,, bukan besar atau kecil

07 Apr
Balas

Tepuk Teti.... Heheheeee

07 Apr



search

New Post