Nur Sofiah

Perempuan biasa-biasa saja yang lahir di kota Pahlawan....

Selengkapnya
Navigasi Web
EMAK GALAU

EMAK GALAU

Hari ini, anak laki semata wayangku sedang USEK. Tiga minggu lagi, dia akan menjalani USBN. Sebagai seorang ibu, aku hanya mampu mendampingi belajarnya, mendoakannya di setiap sujudku, dan membacakan Alfatihah di kala dia sedang lelap tidur sambil kupandangi wajah gantengnya dan badannya yang gemuk. Tak terasa anakku sudah beranjak besar. Bagiku, dia tetap baby hubyku yang lucu dan nge-gemesin.

Terbesit kesedihan di hatiku pada pagi ini. Benar-benar sedih. Kegalauan mulai melanda diriku. Mengapa? Sebentar lagi, aku tidak dapat memandang wajahnya saat pulas tertidur. Aku juga tidak dapat mencubit pipi cubby-nya saat gemes. Tiga bulan lagi dia harus berada di tempat lain. Hiks.

Anakku memilih melanjutkan ke pondok pesantren. Ya, baby huby-ku akan menggali ilmu di pondok pesantren. Sebuah impian awal emaknya dengan harapan sederhana seorang ibu, agar kelak ketika aku tiada, anakku dapat memimpin tahlil untuk emaknya. Mendoakan emaknya. Kelak, menjadi pemimpin berpondasi agama dan berakhlakul karimah. Itu mulanya tapi dia ingin masuk ke smp Negeri favorit. Aku pun menyetujui keinginannya. Apapun impiannya, aku sebagai ibu hanya mendoakan yang terbaik untuknya.

Seiring berjalannya waktu, dia berbalik 180 derajat. Ia menyampaikan keinginannya untuk masuk pondok pesantren. Mendengar kalimat itu, bersyukur hati ini. Sungguh, hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Keinginan itu muncul dari dirinya sendiri. Saya tidak pernah memintanya lagi apalagi memaksanya untuk masuk pondok pesantren.

Kini, mendekati hari H-nya, justru emaknya menjadi galau. Sekarang berbalik, emaknya harus menata hati. Berat rasanya. Sulit dibayangkan, tak ada gelak tawa dan candaan di rumah karena dia semata wayangku.

Melalui tulisan ini, saya mohon masukan, saran, atau tips untuk emak yang sedang galau ini.

Sebelumnya, saya sampaikan terima kasih sudah mau membaca tulisan saya.

Terima kasih yang kedua, apabila berkenan menuliskan sesuatu untuk saya.

Terima kasih yang ketiga saya sampaikan atas ide pemikirannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ya udah banyak berdoa aja smg si endut juga kerasan soalnya kalau emaknya galau maka si endut kroso looo makanya belajar iklas agar si endut juga nyaman walau berat harus berusaha iklhlas

09 Apr
Balas

Iya bunda... Bismillah

09 Apr

ya udah banyak berdoa aja smg si endut juga kerasan soalnya kalau emaknya galau maka si endut kroso looo makanya belajar iklas agar si endut juga nyaman walau berat harus berusaha iklhlas

09 Apr
Balas

Selftalk

09 Apr
Balas

galau muncul karena kuatir.Dengan kuatir adakah yang bisa berubah. atau lebih baik .....

09 Apr
Balas

Sebenarnya kekhawatiran ini lebih cenderung karena bayangan.

09 Apr

Semangat bu.... Menulis lagi dan lagi....

09 Apr
Balas

Bu Sofi sayaaaang...saya ikut mendoakan ya...smg putranya dpt mengerjakan ujian dng lancar dan mendapatkan hasil yg baik n maksimal....smg jd anak sholeh..membanggakan ortunya. Cemungut bu guruuuuuu...

09 Apr
Balas

Amiiin. Terima kasih bunda Muachhhh

09 Apr



search

New Post