Nur Sofiah

Perempuan biasa-biasa saja yang lahir di kota Pahlawan....

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU HARUS MENULIS

GURU HARUS MENULIS

#Hari_ke-9

#TantanganMenulisGurusiana

Anda seorang guru? Sudahkah anda menulis?

Pertanyaan ini mungkin dianggap aneh bagi sebagian orang dan sebagian lagi dapat menjawab dengan bangga bahwa mereka sudah menulis. Menulis bagi guru itu sebenarnya bagian dari tugasnya ibarat makan nasi, mengajar adalah nasinya dan menulis adalah ikannya.

Sering kali guru memberi tugas menulis cerita kepada siswanya. Baru dapat setengah halaman, siswa mengalami kebingungan untuk melanjutkan. Dengan enteng guru menjawab, "Ayo, lanjutkan ceritanya. Buat ceritanya sampai satu halaman penuh dalam waktu 1 jam." Coba bayangkan! Betapa memaksanya guru tersebut dan menganggap semua siswa memiliki kemampuan menulis yang sama. Siswa bukannya mendapat kebebasan menulis tetapi semakin terkukung. Mereka justru menulis dalam keterpaksaan. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena setiap anak memiliki kemampuan masing-masing. Janganlah disamaratakan.

Nah, ketika mengoreksi tak jarang guru memberi kritikan pedas terhadap tulisan siswa. Mulai dari kesalahan penulisan, huruf kapital, tanda baca, bahkan ide ceritanya yang dianggap tidak menarik. Sebelumnya, pernahkah guru melakukannya sendiri, menulis. Saya yakin guru yang pernah menulis tidak akan pernah melakukan itu terhadap siswanya. Itu biasanya dilakukan oleh guru-guru yang belum pernah menulis. Mengapa? Karena dia tidak mengalami sendiri bagaimana susahnya menuangkan ide dalam tulisan, mengembangkan cerita, dan menempatkan subyek, predikat supaya enak dibaca.

Menulis memang tidak mudah tetapi juga tidak sulit apalagi dianggap sebagai bakat. Tidak, itu tidak benar. Memang ada beberapa orang diberi kelebihan Allah bakat menulis, menuangkan ide dengan mudah dan cepat tetapi bukan berarti kita tidak memiliki bakat dan tidak mau menulis. Sesungguhnya menulis itu pembiasaan. Semakin sering kita menulis semakin terasah kemampuan menulis kita. Hal terpentingnya agar tulisan kita bisa dinikmati dan dibaca orang adalah kita harus menulis, eh maksud saya diimbangi dengan membaca buku.

Saya pernah mengedit tulisan guru-guru di sekolah. Saat itu kita akan membuat buku antologi. Subhanallah, tulisan mereka dahsyat hingga membuat kepala saya cenut-cenut. Ternyata masih banyak guru-guru yang belum memahami peletakan tanda baca terutama kutipan dan kalimat langsung, penggunaan di- antara disambung atau dipisah. Bahkan cerita-cerita sebagian guru tidak kalah buruk dengan siswanya. Bukan mereka tidak bisa tetapi ini menunjukkan bahwa mereka kurang latihan menulis. Saya optimis jika mereka mau berlatih menulis setiap hari, pasti benar-benar dahsyat tulisan yang dihasilkan karena sejuta ide ada pada guru.

Seperti pesan dari Profesor Ali Aziz (ketua Yayasan SD Kyai Ibrahim), menulislah agar kita tidak tergilas oleh peradaban. Kelak tulisanmu pasti bermanfaat untuk generasi penerusnya. Jika anda seorang guru sebaiknya segeralah menulis. Ayo, menulis!

Surabaya, 9 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cakep

10 Jan
Balas

Terima kasih Aiz, eh kak Puput cantik.

10 Jan

Wow luar biasa bunda artikelnya. Salam sukses selalu

10 Jan
Balas

Terima kasih bun....Saling memberi semangat untuk selalu menulis

10 Jan

Sip..sip mantap he..he. he betul guru harus paham betul karakter siswanya dengan kalimat 'satu halaman penuh' anak - anak merasa nek atau mual kita harus paham strategi sebagai pendekatan ke siswa dan memang harus sabar setiap anak mempunyai sifat dan pakulinan berbeda, tetap yang membimbing dijadikan panutan.Materi menulis bisa membahagiakan anak kalau kita langsung memberikan trik yang menarik ke siswa . Sukses slalu bunda

10 Jan
Balas

Terima kasih bunda, mohon bimbingannya. Ibu yang hebat dan selalu konsisten untuk menulis.

10 Jan

Luar biasa... mantap bu.. Salam kwnal salam literasi...

09 Jan
Balas

Setuju bunda....menulis apa saja yang bermanfaat....salam kenal dan sehat selalu. Saya follow ya Bu...mohon folbacknya

10 Jan
Balas

Siap bun, sudah saya follow. Sukses selalu dan salam kenal

11 Jan

Keren bu

10 Jan
Balas

Terima kasih. Semoga bisa saling memberi semangat.

11 Jan



search

New Post