Terburu - buru aku membuka pintu, Pak Sadiman orang yang biasa aku datangi saat 'idul qurban bertamu sepagi itu, untuk menawarkan seekor sapi. Aku hanya menjawab " 'idul qurban kan masih lama pak"

Selidik demi selidik ternyata mau ajak kerjasama membesarkan sapi untuk persiapan 'idul adha dengan kata lain bagi hasil. Merenung aku sesaat, dan kupikir apa salahnya dicoba.

Pagi itu aku ke kandang melihat sapi yang dimaksud. Bau kotoran sapi menyengat membuat mual nyaris muntah. Pak Sadiman hanya tersenyum, lalu mengajakku mendekat ke arah sapi. Akupun mengikuti, kutatap mata sapi itu, dan ia balas dengan dengkurannya.

"Jodoh berarti bu," kata pak Sadiman. Aku hanya tersenyum. Aku ambil sebatang pohon jagung yang tergeletak di sana. Kujulurkan kearah sapi untuk dimakan. Sambutan hangat kudapakan, dengan lahap dimakan sampai habis.

Selang beberapa saat datang seekor sapi,diantar pakai mobil bak terbuka, meronta - ronta ingin melepaskan diri. Akupun takut alang kepalang melihat sapi berontak mengamuk.

Pemandangan indah kudapatkan, mendekatlah pak Sadiman ke sapi. Entah bisikan apa yang ia berikan, tiba - tiba di sapi mendengkur dan pak Sadiman serta Merta mengelus jidat sapi..

Eeee alaaa ternyata sapi juga butuh kasih sayang