AKU, GLOBE DAN LEE MIN-HO
AKU, GLOBE DAN LEE MIN-HO
Rabu 10 Pebruari 2021
Saya teringat ketika mengajar di salah satu Madrasah Aliyah swasta di Jawa Barat tahun 1990-an. Lokasinya di pedesaan, topografinya bergunung dengan akses jalan berliku – liku. Transportasi umum hanya angkutan desa, itupun jarang - jarang. Ketika pergi ke madrasah murid – murid kebanyakan berjalan kaki, sebagian ada yang diantar orang tua memakai sepeda motor, sebagian kecil yang naik motor sendiri. Tidak banyak yang naik motor sendiri.
Pada saat mengajar di dalam kelas, saya mencoba bertanya pada murid – murid,
“Siapakah yang sudah pernah pergi ke kabupaten lain?”
“Saya bu” merekapun menjawab yang jumlahnya kurang dari 10 orang.
Kemudian saya mencoba bertanya lagi, “Siapakah yang sudah pernah naik bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi)” ?
Mereka menjawab bersautan satu sama lainnya, “Saya Bu Guru, waktu Tour SD, Tour SMP”.
Saya kemudian mencoba bertanya lagi, “Mengapa belum pernah pergi ke luar daerah selain Tour?”
Dengan polosnya mereka menjawab bahwa salah satu alasannya karena akses daerahnya tidak dilewati bus AKAP, mau ke terminal bus terlalu jauh.
Kemudian saya mendekat ke papan tulis untuk menggambar lima Pulau besar di Indonsia yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua. Kemudian pertanyaan ke murid - murid saya lanjutkan,
“ Dimanakah posisi geografis Indonesia?” Salah seorang nyeletuk sambil mengangkat tangan, “Indonesia terletak diantara dua Samudra yaitu Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik dan dua Benua yaitu Benua Asia dan Benua Autralia.”
“Pintar, hebat anak – anak ibu”, Jawabku.
Kemudian saya lanjutkan pelajaran dengan mengajukan pertanyaan lagi, “Apakah ada yang bisa membantu ibu menunjukkan dimanakah letak Samudra Pasifik dan Samudra Hindia !”.
Mereka terlihat ragu – ragu untuk menjawab, apalagi mengangkat tangan. Saya memotivasi mereka dengan mengatakan akan memberi “imbalan” bagi yang bisa menunjukkan di papan tulis. Ternyata, mereka tetap saja tidak bergerak. Saya panggil salah satu diantara mereka untuk maju sambil berkata takut salah menjawab Bu.
Saya sangat prihatin dengan kondisi seperti ini. Kemudian saya berkata kepada mereka akan membawa Globe untuk pertemuan berikutnya. Saya akan menunjukkan lokasi pulau –pulau di Indonesia, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia lebih jelas dan nyata.
Dan sekarang, saya mengajar di salah satu Madrasah Aliyah Negeri di Jawa Timur. Sebagai guru Geografi Globe adalah benda yang sering saya pegang dan dalami sebagai bahan ajar di saat mengajar. Di masa pandemi virus covid 19, benda bulat itu tetap berada di meja saya. Saya hanya bisa memandanginya saja, karena murid – murid belajar di rumah secara daring.
GLOBE. Benda bulat itulah yang selalu membantuku menjelaskan di kelas betapa dunia itu luas, patut dan sangat menarik untuk dijelajahi. Dengan Globe, bisa menjelajahi dunia secara fikir atau ilmu pengetahuan. Sebagai motivasi, saya kenalkan pada mereka dengan jelas luasnya Indonesia dibandingkan dengan luasnya dunia. Mereka harus tahu bahwa luas wilayah Indonesia urutan ke 13 dari 169 negara di dunia.
GLOBE. Sebagai guru, saya sangat terbantu dengan adanya Globe. Sebelum jam pelajaran berakhir, salah seorang diantara murid – murid bertanya,
“Bu Guru, mengapa kalau kita salat menghadap ke Barat ?”.
Lagi – lagi, saya menjawab menggunakan globe, “Anak – anak, coba perhatikan. Karena posisi Indonesia di sini”, sambil saya menunjuk ke wilayah Indonesia.
Dan saya menjelaskan juga, “Kiblat umat Islam disini yaitu ka’bah”, sambil menunjukkan letak ka’bah di Masjidil Haram Mekah Saudi Arabia.
GLOBE. Tiba – tiba murid - murid berebutan untuk memegangnya. Seolah – olah mereka baru tahu Globe. Mereka penasaran dimana saudara atau tetangga mereka yang menjadi TKI berada. Bahkan mereka ingin tahu dimana Korea Selatan itu, asal Lee Min-ho, salah satu artis yang mereka sukai di drama Korea . Betapa bahagianya saya, begitu mereka tahu bahwa dunia tidak seluas daun kelor.
Madrasah ku MAN 3 Magetan, salam literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang bagus, Bu. Salam literasi.
Terimakasih Bu Sri Maherowati.. telah mampir... saya masih belajar... Salam literasi juga
Terimakasih Bu Sri Maherowati.. telah mampir... saya masih belajar... Salam literasi juga
Keren sekali
Terimakasih Bu fifit..masih belajar nulis.. belum bisa konsisten... salam literasi
Terimakasih Bu fifit..masih belajar nulis.. belum bisa konsisten... salam literasi
Terimakasih Bu fifit..masih belajar nulis.. belum bisa konsisten... salam literasi
Guru luar biasa...aku jadi pingin beli globe juga untuk sikecil yang katanya ingin melihat negara Disneyland
Terimakasih Bu Nurhasanah...baru belajar menulis.. semangat
Keren banget
terimakasih bu hermin, support nya. salam literasi
Wah guru hebat dan sangat menginspirasi
Terimakasih Bu.. mohon doa konsisten nulis..salam literasi
Salam kenal Bu Siti Nurohmah
Terimakasih Bu.. mohon doa konsisten nulis..salam literasi
Mantap ulasannya bund. Salam literasi
Terimakasih Bun. Salam kenal
Tulisan yang sangat apik. Sukses selalu bu
terimakasih bu Aria Mardiah, semoga saya semakin semangat menulis. salam literasi