Sang Srikandi itu Akhirnya Menitikkan Air Mata
Sang Srikandi itu akhirnya Menitikkan Air Mata
Mandiri, cerdas, energik dan tegar itulah label yang Rani sematkan pada Bu Tutik, kepala sekolahnya. Kemandirannya dia buktikan dengan segala sesuatu yang dikerjakan sendiri lantaran sang suami berada jauh di rantau.
Kecerdasannya terbukti dengan hasil karyanya yang tidak sedikit baik di bidang literasi maupun kemampuannya membawa kemajuan guru, karyawan serta sekolah.
Tegar, nampak dari kehidupan kesehariannya yang tidak pernah ada guratan kesedihan di raut wajahnya. Pekerjaan yang berat tidak pernah membuatnya patah semangat. Tantangan, hambatan, dan segala rintangan dia hadapi dengan penuh kepasrahan pada Sang Pencipta. Tawakkal, itu katanya.
Hambatan ,rintangan dan tantangan adalah riak-riak kecil dalam setiap pekerjaan. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Pasti ada hikmah yang bisa dijadikan pelajaran. Itu menurutnya.
Wajar jika Rani menjulukinya sebagai seorang Srikandi. Langkahnya lebar dan cekatan walau dia seorang wanita. Bahkan ada lontaran dari ketua komite sekolah yang dalam gurauannya mengatakan bahwa sebenarnya bu Tutik bukanlah seorang wanita. Hal ini lantaran kerja cepatnya yang dia katakan dia sendiri tidak akan sanggup jika dia dibebani tugas sebagimana yang dibebankan kepada bu Tutik.
Sabtu, 7 Mei 2017 Rani menyaksikan pemandangan yang tidak lazim terjadi. Bu Tutik, sang Srikandi nampak menitikkan air mata. Hal itu terjadi sesaat setelah Rani membacakan cerpennya yang ditujukan kepada sang kepala sekolah yang berisi ungkapan rasa terimakasihnya.
Rani, akhirnya tahu setegar-tegarnya manusia pastilah masih memiliki nurani yang halus dan lembut. Karena Allah memiliki nama “Al Lathiif” maka Dia pun melembutkan hati manusia dengan asmanya. Rani pun terharu dibuatnya.
Semarang, 9 Mei 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hehe, ya...betul...
Keren bu cerpennya.salam kenal
Bu Tutik jg manusia Bu..he.. Selalu ada ide jenengan Bu. Top markotop