Pandemi Covid-19 ini benar-benar memaksa harus akrab dengan Youtube, Zoom, Screencastify, YouCam, Google Meet, Google Classroom, dan aplikasi sejenis lainnya.

Mau Daring atau Luring, yang terbaik adalah tatap muka secara langsung guru dengan siswa di ruang kelas.

Bahkan pembelajaran dengan Hybrid Model juga metode pembelajaran yang mengkombinasikan metode tatap muka dengan metode E-Learning. Jadi guru dan siswa terus melanjutkan penerapan teknologi untuk kemudian dikombinasikan dengan tatap muka sebagai metode pembelajaran, sehingga alat bantu pembelajaran tidak hanya buku teks saja, namun berbagai platform teknologi juga.

Terlepas dari tidak semua bisa menikmati kondisi belajar yang ideal, tahun ini semua orang tua dan guru dipaksa belajar lagi untuk mendukung pendidikan anak-anak dengan cara yang berbeda dari biasanya.

Ada satu hal yang perlu diingat kembali bahwa dalam kegiatan belajar mengajar ada salah satu peran yang sangat penting di dalamnya. Peran itu disebut sebagai "guru". Guru berperan sebagai seorang "Pendidik", bukan hanya seorang "Pengajar".

Apa sih bedanya?

Ketika seseorang menjadi "Pengajar" artinya orang tersebut memberikan pengajaran, memberikan informasi kepada orang lain dari yang tidak tahu menjadi tahu. Sedangkan sebagai seorang "Pendidik" artinya guru bukan hanya sebagai pengajar, namun guru berjiwa pendidik mampu memberikan motivasi, nasihat, pendampingan, dan evaluasi terhadap anak didiknya. Sehingga dapat tercipta putra-putri bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional.