Tantangan hari ke-76 #TantanganGurusiana

Puji syukur kehadirat Alloh SWT, karena saya mendapat kesempatan untuk mengikuti dialog interaktif yang diselenggarakan oleh LPMP Jawa Tengah. Pesertanya seluruh Jawa Tengah yang masing-masing kabupaten ada tujuh peserta yang terdiri dari unsur pejabat dinas, guru, kepala sekolah dan pengawas.

Terimakasih kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Bapak Drs. Sabar Mulyono, yang telah memberi tugas kepada saya menjadi salah satu peserta dialog interaktif dalam jaringan dalam rangka memperingati Hardiknas Tahun 2020. Dimana Hari Pendidikan Nasional tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dialog interaktif dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Mei 2020 pada pukul 09.45 - 11.45 WIB. Berlangsung selama 2 jam. Dengan tema Belajar dari Covid-19. Melalui aplikasi Zoom. Sebelum kegiatan dimulai peserta mengisi daftar hadir secara online berupa identitas peserta dan tanda tangan.

Mengawali acara dibuka oleh Bapak Drs. Harmanto, M.Si selaku Plt. Ka. LPMP Jawa Tengah. Beliau memaparkan diantaranya, tentang implementasi standar proses di masa Covid-19. Bahwa semua prinsip pembelajaran yang ada penting untuk dilaksanakan. Namun dengan situasi yang seperti sekarang ini ada beberapa prinsip yang harus diprioritaskan.

Selain itu, Beliau menyampaikan terkait dengan tujuan kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yaitu beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Siswa perlu mendapatkan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang bersifat kompleks.

Adapun 14 prinsip pembelajaran yang dimaksud adalah: (1) dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;(6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) dari pembelajaran verbalisme menuju ketrampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo) membangun kemauan, (ing madyo mangun karso) mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan dimana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) perbedaan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Dari ke-14 prinsip pembelajaran, yang masuk ke dalam "Merdeka Belajar" dan sangat relevan dengan situasi sekarang, dimana siswa belajar dari rumah, dan guru menyampaikan materi pelajaran juga dari rumah, adalah point: 1, 2, 11, 12, 13. Kelima poin tersebut termasuk prioritas dalam implementasi standar proses dimasa Covid-19.

Limpung, 7 Mei 2020