Penguatan Karakter Melalui Sasando Pantun
Tantangan hari ke-21 #TantanganGurusiana
Seperti yang terdapat pada Peraturan Bupati Batang nomor 52 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pendidikan karakter pada satuan pendidikan di Kabupaten Batang, menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami dan mengembangkan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Pendidikan karakter peserta didik dalam pembelajaran melalui penguatan pendidikan karakter berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan berbasis masyarakat.
Penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah adalah kegiatan literasi. Sedangkan penguatan karakter berbasis kelas adalah pembelajaran tematik yang menggunakan kompetensi abad 21, terutama kompetisi 4C yaitu kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif, serta keterampilan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking skilks/HOTS). Patut disyukuri bahwa para guru telah berupaya untuk mengintegrasikan penguatan karakter peserta didik tersebut dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
Seperti raport mutu SD Negeri Rowosari, pada standar kompetensi lulusan dengan indikator 1.1 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap. Sedangkan pada sub indikator 1.1.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter.
Sejalan dengan yang tersebut di atas, di SD Negeri Rowosari menerapkan program Sasando Pantun. Yaitu mengucapkan salam, berjabat tangan, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, dan selalu berlaku sopan kepada siapa saja. Apalagi sekolah sudah menerima bantuan dana stimulan dari Pemerintah Kabupaten Batang. Sesuai Keputusan Bupati Batang Nomor 422.5/272/2018 tentang sekolah penerima bantuan pengembangan sekolah berkeunggulan lokal tahun anggaran 2018. Dalam keputusan bupati tersebut ada tiga jenis kriteria sekolah berkeunggulan lokal terdiri dari pengembangan sekolah Adiwiyata, pengembangan sekolah budaya dan pengembangan sekolah berkarakter.
SD Negeri Rowosari yang termasuk sekolah berkeunggulan lokal dengan kategori pengembangan sekolah berkarakter. Terkait dengan semua itu, apalagi dengan perkembangan zaman yang modern serta dalam menghadapi tuntutan masa depan yang lebih menantang. Sekarang banyak dijumpai peserta didik kadang berbicara tidak sopan baik kepada orang yang lebih tua maupun gurunya. Serta acuh tak acuh, egois mau menang sendiri, dan tidak peduli dengan sesama.
Dengan adanya penguatan pendidikan karakter di sekolah diharapkan peserta didik: (1) Terbiasa jabat tangan (salim) dan mencium tangan dengan orang tua, guru atau orang yang lebih tua; (2) terbiasa untuk mengucapkan salam; (3) terbiasa berdoa setiap akan melakukan aktivitas apapun; (4) berperilaku sopan santun kepada siapa saja.
Dengan budaya Sasando Pantun (salam, salim, doa dan sopan santun) agar iklim pembelajaran di sekolah penuh nuansa kekeluargaan, sejuk, nyaman dan kondusif. Diharapkan seluruh pihak yang terkait seperti orang tua, guru, maupun warga sekitar turut berpartisipasi untuk membantu dan mendukungnya sehingga karakter siswa dapat diarahkan dan dibentuk menjadi lebih baik. Yang pada akhirnya peserta didik mampu mengaktualisasikan nilai-nilai karakter yang ada dalam bentuk ucapan, sikap dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan program Sasando Pantun diawali dengan sosialisasi kepada wali murid melalui rapat pleno yang dilaksanakan pada awal tahun pelajaran. Kemudian diterapkan setiap pagi dengan berbaris untuk masuk kelas, berjabat tangan dengan guru. Di dalam kelas untuk memulai dan mengakhiri pelajaran selalu berdoa dan mengucapkan salam.
Serangkaian doa sebelum pelajaran, Asmaul Husna, doa-doa pendek. Saat membaca doa dengan adab yang baik. Cara berbicara dengan guru, berdiri dan berjalan di depan guru. Dengan memberi keteladanan setiap hari dalam hal bertutur kata, bertindak dan berperilaku sopan. Karena ada pepatah mengatakan satu teladan lebih baik daripada seribu nasehat.
Nfaiz67, 13.03.2020






Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pendidikan karakter dini salah satu usaha mewujudkan jd anak solih soliha...
Aamiin
Penanaman karakter sejak dini
Biar kedepannya menjadi generasi yang santun