NURUL FAIZAH, S.Pd.M.Si

Tempat kerjaku di SD Negeri Rowosari Kec Limpung Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah Lahir di Batang, 13 Pebruari 1967 Tempat tinggal di Limpung Kabupaten B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penyakit itu Telah Merenggut Nyawanya

Penyakit itu Telah Merenggut Nyawanya

Tantangan hari ke-14 #TantanganGurusiana

Dia adalah seorang pendidik yang masih muda, penuh dedikasi tinggi. Disamping mengajar sebagai tugas pokok pekerjaannya dia sebagai operator sekolah, karena harus mengganti operator yang mutasi ke sekolah lain. Dia bekerja di sekolah ini sejak diangkat menjadi PNS yaitu bulan Januari tahun 2005.

Kesehariannya mengajar dengan semangat dan penuh kelembutan serta kesabaran dalam menangani anak didiknya. Menyampaikan materi pelajaran dengan telaten sampai dipahami betul oleh peserta didiknya. Anak-anak begitu hormat dan sayang padanya.

Suatu ketika dia pamit tidak masuk kerja karena tidak enak badan. Padahal selama saya bekerja bersamanya jarang sekali untuk pamit. Kelihatannya baru sekali itu dilakukannya.

Keesokan harinya dia sudah kembali masuk kerja dengan wajah agak pucat. Dia mengajar seperti hari-hari biasanya. "Kemarin sakit apa, Pak". "Hanya masuk angin saja kok, Bu". "Och, syukurlah kalau begitu". Aktifitas kerja sudah menjadi rutinitasnya.

Kami yang satu instansi dengannya memperhatikan keadaannya selama ini dia kelihatan banyak diam, murung dan terlihat agak lesu, nafsu makannya pun berkurang. Dia tidak pernah cerita apapun tentang kondisi badannya. Daripada penasaran seorang teman menanyakannya. Tapi selalu dijawabnya dengan enteng. "Nggak apa-apa kok, Bu, hanya masuk angin". Begitulah jawabannya kalau ada beberapa teman yang menanyakan keadaannya. Apakah karena dia seorang pendiam?

Semakin hari bukannya terlihat bugar atau segar wajahnya. Badannya pun terlihat makin kurus. Kalau jalan pelan serasa menahan sakit. Tapi dia nggak pernah mengeluh sedikitpun tentang apa yang dirasakannya.

Suatu hari dia ijin mau pijat ke suatu tempat dengan diantar oleh teman guru satu instansi dengannya. Sepulang dari pijat dia masuk ruang guru, duduk sambil menyandarkan kepalanya di kursi. Kuamati, karena kebetulan tempat duduk saya berada disamping yang agak jauh dari tempat ia duduk. Sehingga dia tidak merasa kalau ada seseorang yang memperhatikannya dengan seksama. Pada saat itu saya merasa kasihan sekali melihat dia makan cemilan yang ada di meja. Kelihatan berat banget saat menelannya. Ternyata yang melihatnya bukan saya sendiri, teman lain pun ada yang mengamatinya.

"Maaf ya Pak, di leher kok ada benjolan". "Ini nggak apa-apa kok, Bu", selalu begitu jawabannya. Apakah dia seorang pendiam? Sehingga tidak pernah mengeluh sedikitpun apa yang ia rasakan selama ini.

Setelah diperiksa dokter, ya Allah... vonis dokter begitu mengagetkan kami. Ternyata penyakit yang disandangnya selama ini adalah sejenis kanker yang ganas, yaitu kanker kelenjar getah bening. Astaghfirullah hal adhim. Kami saat itu hanya terdiam, mulut rasanya seperti terkunci tidak bisa berkata apa-apa. Ya Allah, hanya bisa berdoa semoga penyakit yang dialaminya bisa sembuh dan kembali sehat seperti sediakala untuk kembali beraktivitas. Sejak saat itulah dia jarang masuk kerja. Harus rutin berobat.

Kanker getah bening adalah kanker yang menyerang sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi. Sistem limfatik memiliki peran penting dalam melawan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh. Sama seperti organ-organ lain di dalam tubuh, sistem limfatik juga dapat terserang penyakit. Salah satu penyakit yang dapat menyerang sistem getah bening ini adalah kanker getah bening (Alodokter.com).

Ya Allah, kasihan banget dia setelah mengetahui penyakit yang dideritanya. Teman-teman hanya bisa berdoa dan selalu memberi semangat, mensuport untuk melawan penyakit yang bersarang di tubuhnya. Harus rajin berobat, minum obat, kontrol, dan patuh akan nasehat dokter tentang larangan-larangan yang tidak boleh dikonsumsi.

Sejak saat itu dia jatuh sakit, kondisi tubuhnya semakin hari semakin lemah. Penyakitnya telah menggerogoti tubuhnya. Berat badannya turun drastis. Sudah periksa ke dokter berkali kali. Kemoterapi pun sudah dilakukannya. Melawan penyakitnya kurang lebih selama tiga bulan. Tetapi apa daya manusia hanya bisa berusaha. Allah berkehendak lain .... innalilahi wa innailaihi rojiun. Dia telah pulang untuk selama lamanya ke pangkuanNya. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak. Anak pertama laki-laki kuliah di UNES, sedangkan anak yang kedua baru duduk di bangku SLTP. Selamat jalan Pak Muhson, semoga Husnul khotimah, Aamiin.

Nfaiz67, 06.02.2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga Husnul khotimah

06 Mar
Balas

Aamiin, mtrnwn mb

06 Mar

Teringat saat dia ke sekolah dengan keadaan seperti itu, ia masih sannggup mengerjakan Dapodik sampai selesai. Semoga husnul khotimah

06 Mar
Balas

Aamiin, mtrnwn PakTeringat selalu ya

06 Mar

Semoga husnul khotimah

18 Mar
Balas



search

New Post