Terpesona Pandangan Pertama
Tantangan hari ke-20 #TantanganGurusiana
Saya perhatikan dari ruang guru, siapa ya yang datang pagi-pagi begini? Masuk lewat pintu gerbang depan dengan sepeda motor. "Pasti yang datang belum pernah kesini", batinku. Kalau sudah biasa kesini lewat pintu belakang. Setelah dekat, ternyata dua ibu guru cantik Bu Titin Sumarni dan Bu Susmiyati, tempat mengajarnya di SD Negeri Limpung 02. Dia senyum-senyum memutarkan pandangan ke beberapa sudut halaman sekolah.
"Assalamualaikum", katanya "Waalaikum salam", jawab saya sambil mempersilahkan masuk. Begitu saya persilahkan masuk, langsung berucap "Ya Allah Bu, Saya langsung terpesona", sambil tersenyum kelihatan bahagia sekali. "Bolehkah kami melihat-lihat beberapa densitas di sekolah ini", katanya. "Silahkan". Sambil jalan-jalan mereka memuji tempat ini yang katanya seperti tempat wisata. Sangat berlebihan. Tidak ketinggalan langsung selpi-selpi untuk mengambil gambar. Mengabadikan di setiap pojok yang dirasa menawan hati. "Sekolahnya membuat tamu betah berlama-lama, apalagi guru dan murid-murid ya", mereka bergumam. "Ini betul-betul pesona embun pagi, Bu, buat mataku yang minus cocok sekali, hehehe". "Sekolah ini indah dan cantik, halamannya bersih, tanaman tertata rapi dan indah", pujinya yang tak henti-henti.
"Apalagi dengan melihat gasebo yang tampak mewah untuk ukuran SD di desa lagi. Di bawah jembatan ada kolam ikan dengan air yang bening, sebening embun pagi. Seperti yang tersisa di daun bunga Asoka yang berjajar di depan setiap kelas. Malah di depan ruang perpustakaan ada tempat duduk yang di desain sedemikian rupa, ada yang berbentuk melingkar dan ada yang menyerupai halte". "Ya Allah Bu, semua kok tampak indah", pujinya. Sebetulnya aku juga malu kalau dipuji terus. Tanpa basa-basi, mereka mengungkapkan dengan tulus kekagumannya melihat semua ini. Maklum baru kali ini datang kesini.
Mereka kelihatan menikmati suasana dan keadaan sekolah yang hijau, sejuk dan nyaman. Sampai dia lupa tujuan semula. Padahal sudah muter-muter selama hampir satu jam. Saya turuti saja kemauannya.
Sungguh aku juga bahagia kalau melihat yang datang juga bahagia. Apa salahnya kita berbagi kebahagiaan kepada orang lain.
Akhirnya dia berpamitan, "nggak enak kalau berlama-lama, takut dicari oleh kepala sekolahnya", katanya. "Waah, satu jam tak berasa, kami akan datang lagi kesini, hehehe". "Och yaa, kami mau pinjam bola, Bu, bola volley dan bola sepak", katanya sambil tersenyum. Mereka pun pulang dengan membawa tiga bola.
Nfaiz67, 12.02.2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar