Ujung Tombak Penanganan Covid-19
Tantangan hari ke-65
#TantannganGurusiana
Sudah beberapa bulan ini manusia di dunia dihantui rasa takut karena munculnya wabah Corona. Wabah ini tidak bisa diremehkan tapi juga tidak perlu ditakutkan. Kita semua harus waspada dalam mencegah penyebarannya. Kita semua harus patuh akan instruksi dari pemerintah setempat untuk tetap tinggal di rumah, dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan-kerumunan, memakai masker di tempat umum dan cuci tangan sesering mungkin dan gunakan desinfektan yang sering tersentuh di rumah.
Kalau melihat keadaan yang sekarang, dimana yang terinfeksi Covid-19 kian hari kian bertambah. Dan petugas paramedis yang bekerja siang malam tanpa henti dan tidak merasa lelah dengan pakaian APD nya. Tidak bisa berkumpul dengan keluarga, semua ini mereka lakukan semata-mata untuk keselamatan bersama. Petugas paramedis yang merupakan ujung tombak dalam penanganan virus ini. Semoga mereka selalu diberi kekuatan, kesabaran dan kesehatan.
Seperti syair lagu "Demi Raga yang Lain" yang diciptakan oleh Eka Gustiwana dan Yessiel Trivena diperuntukkan khusus bagi para tenaga medis yang menangani Covid-19. Lirik lagu tersebut sangat menyentuh hati hingga viral di media sosial. Betapa besar perjuangan para tenaga medis, dengan bertaruh nyawa. Dan tidak sedikit tenaga medis yang terpapar dan meninggal dunia karena virus Corona.
"Kami tetap bekerja untuk kalian, kalian tetap di rumah untuk kami". Begitulah salah satu curahan hati para petugas medis dalam rangka mengajak masyarakat Indonesia membatasi jarak fisik dan tidak keluar rumah untuk mencegah penyebaran potensi Covid-19 melalui ruang publik. Apa yang dilakukan petugas para medis adalah supaya tidak sia-sia dalam bekerja. Mari kita semua lawan Corona. Semoga semua ini cepat berlalu. Petugas paramedis merupakan pahlawan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Hanya Allah lah yang akan membalas jerih payah mereka. Jerih lelah yang tak ternilai harganya demi kemaslahatan umat.
Minggu, 26 April 2020
Demi Raga yang Lain
Cip. Eka Gustiwana dan Yessiel TrivenaSaat semua menghilang
Kau tetap setia menjaga
Kau berkorban tanpa suara
Demi senyum yang lain
Saat semua tertidur
Kau terjaga sepanjang waktu
Lupakan lelah ragamu
Demi raga yang lain
Dunia tlah tersenyum
Melihat kau bertaruh nyawa
Tak pedulikan yang kau punya
Demi raga yang lain
Engkau pahlawan dunia
Tuhan yang kan membalas semua
Jerih lelah yang tak ternilai
Demi raga yang lain
Walau hampir tiada sudut
Untukmu menghela nafasmu
Teriring doa untukmu
Suara ini untukmu
Dunia telah tersenyum
Melihat kau bertaruh nyawa
Tak pedulikan yang kau punya
Demi raga yang lain
Engkau pahlawan dunia
Tuhan yang kan membalas semua
Jerih lelah yang tak ternilai
Demi raga yang lain
Jerih lelah yang tak ternilai
Demi raga yang lain
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar ...biasa ...kita g bisa bayangkan ..kl mereka ..para tenaga medis yg menjadi ujung tombak ..dlm penanganan covid 19 ini ..sampai g memikirkan diri dan keluarganya demi menolong raga yg lain ..Semoga mereka sll diberi kesehatan ..kesabaran dn iklhasss ...kl pun smp di panggil Tuhan krna terpapar ..covid ...kau akan damai di surga ...salam dari kami ..doa kami sll untukmu .Mata ini ingin sll menangis bila melihat mu...berkerja ..tak ada batas waktu ...
Iya mb, bekerja siang malam tak kenal lelah demi raga yang lain