Tantangan hari ke-39

#TantanganGurusiana

Dengan adanya Covid-19 ini di semua lini banyak terjadi perubahan. Termasuk di dunia pendidikan. Surat edaran pemberitahuan datang silih berganti. Kadang baru saja terima surat lewat whashap belum sempat buka eeeh ada susulan surat berikutnya. Itulah kondisi saat ini, semuanya harus memaklumi dan menyadarinya.

Seperti kemarin, ada sesuatu yang urgent yang harus disampaikan kepada semua kepala sekolah. Berhubung situasi seperti sekarang yang harus mengurangi kumpul-kumpul, akhirnya penyampaian informasi dilakukan dengan cara bertahap, dilakukan per gugus, semua itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Corona.

Begitu mendadak, serba cepat sejak serijab. Apa boleh buat itu sudah menjadi aturan yang mau tidak mau harus kita patuhi. Hanya diberi waktu dua hari harus menyelesaikan semua laporan. Harus berkutat dengan laporan yang diminta saat verifikasi. Yaitu SPJ Bos Reguler, Silpa Bos Afirmasi dan aset.

Waktu dua hari semuanya harus beres. Padahal untuk membuat SPJ itu sangat menyita waktu. Karena terlebih dahulu membuat BKU. Dalam pembuatannya harus mengacu pada RKAS yang telah kita buat. Langkah selanjutnya membuat surat perintah dan kwitansi A2. Mencari bukti-bukti belanja. Baru kita susun menjadi SPJ.

Walaupun hari Minggu aku tak peduli. Tetap datang ke sekolah untuk menyelesaikannya. Dengan ditemani oleh beberapa guru dan penjaga sekolah. Masing-masing sibuk dengan bagian pekerjaannya yang menjadi tanggung jawabnya. Termasuk bagian aset juga.

Pelaksanaan verifikasi secara bertahap. Dimulai dari pagi sampai sore.Tim verifikasi dari dinas yang terdiri dari Kabid dan Kasi Ketenangan, Kasi SD dan keuangan serta seorang staf. Kegiatan dibuka oleh Bapak Sekdin. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa kita meninggalkan tempat kerja yang lama semuanya harus beres. Terlebih masalah keuangan dan jangan sampai kita pergi meninggalkan kesan yang buruk. Apalagi membawa barang milik sekolahan.

Kegiatan verifikasi dibagi menjadi empat tempat yang masing-masing berbeda bagiannya. Yaitu aset, SPJ Bos Reguler, SPJ BOSDA dan Afirmasi (kalau ada) dan data kondisi.

Pemeriksaan aset yang dilakukan oleh Kasi Keuangan, meliputi lembar mutasi aset 2019 ditambah dengan pengadaan barang dari Januari - Maret 2020. Format dengan jumlah unit barangnya dibukukan, sesuai dengan simda barang.

Sedangkan pemeriksaan SPJ oleh Kasi SD dan staf keuangan begitu detail. Pelaporan harus lengkap dari BKU, yang dibuktikan oleh kwitansi dan nota belanja serta surat perintah. Dibuka satu persatu, diteliti kelengkapannya dan terakhir bukti pembayaran pajak bulan Januari - Maret 2020. Batas pembayaran pajak ditunggu sampai besok. Termasuk kelengkapan laporannya. Baru petugas membubuhkan stempel dan tanda tangan.

Suasana siang itu terlihat semuanya sibuk. Baik kepala sekolah, petugas aset maupun bendahara Bos. Ruangan juga terasa panas walaupun ada kipas angin menyala.

Tahapan demi tahapan pemeriksaan telah kulalui dengan lancar. Setelah semuanya klop baik aset maupun keuangan Bos barulah Kasi Keuangan mengirim lembaran hasil verifikasi aset dan laporan keuangan melalui WhatsApp masing-masing (pribadi). Untuk diprint out dan ditandatangani oleh kepala sekolah.

Lhaaah, keadaan seperti inilah yang membuat situasi tampak riuh Betapa tidak, harus ngeprint, sementara nggak ada yang bawa printer. Nggak tau sebelumnya kalau akan seperti ini. Setahu saya hanya pemeriksaan biasa, setelah semuanya clear ya udah selesai. Padahal printer yang ada sangat terbatas.

Langkah berikutnya menyerahkan hasil verifikasi yang sudah ditandatangani oleh kepala sekolah. Diserahkan ke Kasi Ketenangan yang ditambah dengan data kondisi Bulan Maret 2020. Lewat data kondisi, formasi masing-masing sekolah ditanyakan dari jumlah guru PNS dan WB, sudah terpenuhi atau belum. Bagi yang belum menjadi catatan semoga bisa dilengkapi pada tahun berikutnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 lebih. Tetapi masih ada beberapa sekolah yang belum selesai. Padahal batas jam dinas sudah usai. Baik tim maupun peserta tetap menyelesaikan semua apa yang menjadi tanggung jawabnya. Dan Alkhamdulillah kita semua dapat bernafas lega, kegiatan berjalan lancar, walaupun ada beberapa sekolah yang besok harus melengkapi kekurangannya.

Limpung, 31 Maret 2020