NURUL FITRIA

Nurul Fitria, lahir di Banyuwangi, 3 September 1978. Saat ini berprofesi sebagai guru di SMPN 2 SRONO, Banyuwangi. Menjadi guru adalah cita-cita mulai kecil, ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
IYA EMAK,  KITA PULANG

IYA EMAK, KITA PULANG

Emak, begitu saya memanggil bulik (adik bapak). Sudah kali ketiga saya mengantarkan emak untuk kontrol ke dokter. Praktek dokter tersebut buka hanya malam hari mulai pukul 20.00 sd 02.00. Setiap kali kontrol saya selalu berharap kondisi emak semakin membaik, apalagi pada musim pandemi Covid-19 ini membuat semakin harap-harap cemas.

Kondisi emak memang sangat butuh pemeriksaan medis, sehingga setelah kami mendaftarkan diri untuk periksa dokter, emak saya anjurkan untuk berbaring saja di kursi panjang (memang disediakan untuk pasien) karena kondisi kakinya bengkak.

Keharusan untuk social distancing membuat saya mencarikan tempat yg agak berjauhan dengan pasien lain, saya pun mencari tempat duduk agak menjauh supaya emak bisa beristirahat dengan nyaman, karena antrian kami termasuk urutan akhir.

Beberapa lama menunggu, saya tertarik dengan kerumunan ibu-ibu yg datang berpakaian mentereng plus sandal dan tas "bling2" dengan pasien laki-laki dalam kondisi berjalan harus dipapah.

Dlm batin saya berfikir "kenapa ibu-ibu harus berbanyak/berkerumun? sedangkan memapah/mengantar bisa teratasi cukup dg dua orang?"

Aaah....saya kok julid (dlm batin🤔).

Naah... kemudian, dua orang ibu-ibu,menemui perawat di tempat pendaftaran dan menceritakan kondisi pasien, sedangkan ibu-ibu yang lain mengerumuni si pasien, ada dua diantaranya tidak bermasker🙄.

Setelah pak pasien ditimbang berat badannya dan menyelesaikan pendaftaran, ibu-ibu pendamping tadi menuntun di bapak untuk pindah kursi. Salah satu dari kerumunan ibu-ibu (pas yg tidak bermasker) yang tiba-tiba nyolek-nyolek emak yang terlelap di kursi panjang, tentu saja emak terbangun dan agak kaget. Saya yang duduk agak menjauh penasaran, kok emak dibangunkan? apa kenal? Akhirnya saya tanya baik2 "ada apa?". Si ibu-ibu menjawab "MAU DIPAKAI BERBARING PAK PASIEN".

Wah...

Ini yg membuat saya berfikir kenapa sekarang manusia begitu EGOIS?

Kalau di klinik pastinya berisi orang sakit, dan yg sakit bukan hanya saudara si ibu tadi....bu...sekolah lagi gih Bu... (Gemes)

Apa yang saya lakukan berikutnya?

(Suara saya buat tegas)

Saya berkata pada si ibu:

" Ibu kenapa membangunkan emak saya? bukankah kami datang lebih dahulu? aturan jaga jarak juga harus dipatuhi jadi kami harus berjauhan dengan pasien lain, mohon ibu tidak mengerumuni emak".

Kelompok ibu menatap saya, salah satunya menjawab, pak pasien tidak kuat berjalan dan dia adalah pegawai di salah satu dinas 'penting', saya pura-pura tidak mendengar dan tanpa melihat mereka saya mengatakan pada emak untuk tetap berbaring di kursi. Karena saya tidak mungkin menggendong beliau karena saya seorang diri.

Sekitar pukul 22.00 giliran emak diperiksa, saya gandeng beliau untuk menuju ruang pemeriksaan. Seperti dua kali sebelumnya, emak harus rekam jantung, cek darah, USG dan foto thorax. Kami harus selalu mengantri untuk setiap tahap pemeriksaan, begitu juga untuk pasien lain termasuk pasien yang bersama kelompok ibu. (Padahal sebetulnya pasien hanya boleh didampingi satu orang pengantar) tapi...entahlah??

Rangkaian pemeriksaan sudah emak lalui, tinggal menunggu konsultasi dokter dan racikan obat. Emak kembali saya sarankan untuk berbaring karena terlihat sangat lelah dan pasti mengantuk. Waktu sudah menunjukkan pukul 01.13 malam.

Saat giliran emak konsultasi, saya bangunkan beliau dengan menyentuh pundaknya pelan, karena khawatir mengagetkannya. Sekilas saya lihat wajah emak, tak tega rasanya hati saya melihat beliau terlihat menahan rasa sakit. Emak saya tuntun berjalan pelan menuju meja konsultasi. Gadis-gadis perawat ber-APD lengkap tampak cekatan membantu dokter yang tentu saja juga ber-APD lengkap dengan face shield dan sarung tangan.

Dokter yang sudah kali ketiga memeriksa kondisi emak tampak serius memperhatikan hasil foto thorax dan USG. Entah kenapa kaki saya terasa begitu lemas, saya rasa bukan karena mengantuk meskipun waktu sudah hampir pukul 02.00 dini hari. Ada yang terlihat serius dari ekspresi pak dokter, walau hanya tampak matanya saja di balik face shield.

Dan ternyata kekhawatiran saya terbukti, emak harus opnsme. Di masa pandemi covid-19 kami harus membawa emak untuk menginap di RS. Dengan gemetar saya tanyakan kenapa emak harus opname? Apakah tidak bisa rawat jalan seperti sebelumnya? Jawaban dokter membuat saya semakin 'ndredek'.

Emak harus karantina karena pembengkakan levernya dikhawatirkan akan mempengaruhi paru-paru. Ya Allah...saya ingin menangis, tapi melihat emak sudah tetisak-isak dan berkata pada dokter beliau tidak ingin di rumah sakit, mau pulang saja, dan kalimat itu diulang-ulang.

Dengan suara bergetar saya berkata pada dokter untuk menebus obat yang seperti biasanya. Dokter dengan setengah memaksa menyarankan untuk opname, saya memohon untuk membawa pulang emak ke rumah dulu supaya beliau tenang dan kami bisa bermusyawarah dengan keluarga.

Sepanjang penjalanan pulang, emak meminta duduk di samping saya yang memang mengemudi sendiri. Beliau mengulang-ngulang kata untuk tidak dibawa ke rumah sakit karena takut dikarantina. Perjalanan pulang kali ini sungguh berat, selain malam yang sangat larut, menyetir sendiri, dan harus menyemangati emak. Dan yang pasti esok hari kami sekeluarga punya tugas tambahan untuk membujuk emak untuk mau di rawat di rumah sakit.

Iya emak, kita pulang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post