Pemberlakuan WFH pada masa pandemi belum juga berakhir. Bahkan jadwal piket kami menjadi hanya dua kali seminggu yang sebelumnya 3 kali seminggu. Dibutuhkan ketelatenan dari setiap guru untuk selalu memantau  proses belajar siswa melalu WA grup, WAPRI, google classroom, dan bahkan harus berkunjung ke tempat tinggal siswa jika sama sekali siswa tidak punya akses untuk belajar.

     Cek notifikasi WA seperti sudah menjadi keharusan untuk memantau penugasan siswa ataupun tugas kedinasan. Hari ini ada yang 'penting sekali' yaitu tentang proses verifikasi dan validasi nomor  ponsel siswa untuk keperluan pembagian kuota dari Kemendikbud. Sebagai wali kelas saya sering mendengar keluhan dari siswa dan wali murid tentang tidak adanya kuota internet untuk mengakses materi pembelajaran dan penugasan. Hal tersebut membuat saya sangat ingin membantu anak didik saya dan berharap program bantuan kuota internet ini sukses.

     Dengan semangat '45, saya buka link yg sudah dishare di WA grup. Dari link tersebut harus mengisikan user name dan password, setelah lengkap terisi ternyata untuk membuka 'file' butuh proses yang lama. Istilah 'lemot' dan jaringan 'muter-muter menjadi kata primadona dalam seharian ini.

     Dengan tanpa menyerah, saya terus berusaha melalui proses validasi dengan keluar masuk link sampai tak terhitung. Dalam hati saya yakinkan bahwa saat inilah saya punya kesempatan membantu meringankan sedikit beban dan permasalahan anak didik saya. 

    Sampai sore, saya berhasil mendata siswa dengan tiga kondisi yaitu siswa dalam proses validasi provider, siswa yang telah siap SPTJM dan siswa yang masih harus edit data. Saya fokuskan untuk siswa yang harus edit data.Tetapi sampai menjelang Maghrib,  link yang saya  buka masih terus memberikan keterangan 'sedang proses'.

    Malam ini saya masih berharap untuk berhasil meng-edit data siswa, karena ada batas waktu proses validasi ini sampai 24 jam kedepan. Seandainya program pembagian kuota gratis ini segera  terealisasi dan anak didik saya mendapat jatah kuota tersebut, tentu membuat saya lega,  karena ada sedikit rasa bersalah saat memberikan penugasan pada siswa, tetapi siswa tidak merespon karena alasan tidak punya kuota. Semoga saat saya buka kembali file validasi tidak lagi 'sedang proses', tetapi berproses dengan lancar. Aamiin.