Nurul Hasanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Overdosis Webinar

Menjamurnya webinar di masa pandemi covid-19 ini merupakan surga bagi kaum rebahan seperti saya. Bayangkan saja, tak perlu keluar rumah, cukup dengan modal kuota internet dan klik klik, maka berbagai forum diskusi ilmiah tingkat nasional hingga internasional tersaji di depan mata. Grup-grup wasap dan telegram dibombardir dengan berbagai poster webinar yang menarik hingga yang menyilaukan mata. Semua poster mencoba menawarkan topik-topik yang berhubungan dengan new normal dan society 5.0 di berbagai bidang. Ditambah dengan embel-embel tulisan "gratis registrasi" dan " free e-sertifikat", membuat saya kalap daftar sana daftar sini, tentu saja tetap memperhatikan topik yang sesuai bidang pendidikan bahasa Inggris dan yang jadwalnya tidak berbenturan. Kadang dalam sehari saya bisa mengikuti 2 sampai 3 webinar mulai pagi hingga sore hari. Belum lagi ditambah dengan kursus-kursus online berbayar yang dilaksanakan pada malam hari. Intinya tiada jam tanpa mengikuti webinar. Mendengar narasumber menyampaikan materi sudah seperti mendengarkan penyiar radio yang sedang siaran, bisa disambi masak, nyuci, bahkan momong anak. Jika ada yang bertanya mengapa saya begitu rajinnya ikut webinar, saya hanya bisa bilang "sama-sama ngabisin kuota, mending nonton yang bermanfaat daripada scrolling-scrolling gak jelas", hahaha. Terhitung sejak tanggal 12 Mei hingga kemarin saya sudah mengikuti 44 webinar dan workshop online serta sudah mengantongi 30 sertifikat. Mengapa jumlah antara webinar dan sertifikat yang saya dapatkan tidak berbanding lurus? Karena memang ada beberapa event yang tidak menyediakan sertifikat walaupun kita mengikuti dari awal sampai akhir. Ini adalah suatu hal yang menarik bagi saya, dalam pengamatan saya penyelenggara yang tidak menyediakan sertifikat bagi peserta itu karena dia tahu nilai event nya dan tahu siapa pasarnya. Pun bagi para peserta, sejak awal mereka tahu tidak akan mendapatkan sertifikat, tapi jumlah peserta tetap membludak dan mengikuti forum dari awal hingga akhir. Mengapa hal ini bisa terjadi, tentu saja karena peserta butuh akan materi tersebut dan motivasi utamanya adalah untuk belajar, bukan semata-mata jadi kolektor kertas berjudul sertifikat. Semoga kita bisa mempertanggung jawabkan lembaran-lembaran sertifikat yang telah kita dapatkan dengan mengamalkannya di sekitar kita

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, suka sama tulisannya.

02 Jul
Balas

Yup bunda benar

03 Jul
Balas

Luar biasa koleksi sertifikat dari bulan mei sampai 30 sertifikat pelatihan, mantap bu

03 Jul
Balas

Betul, mba. Semoga amanah dg ilmu yg sudah diperoleh ya. Aplikasinya yg terpenting.

03 Jul
Balas



search

New Post