NURUL HAYATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KARENA KAU IBU

KARENA KAU IBU

Jam ke lima berakhir. Aku keluar kelas menuju kantor. Menyempatkan duduk sebentar sebelum melanjutkan mengajar di kelas 8A. Sambil menikmati lagu dari suaraku sendiri, aku membuka galeri di hp. Melihat foto ibu, tiba-tiba pikiranku teringat padanya. Sedang apa dia sekarang. Aku heran mengapa tiba-tiba teringat ibu pada saat aku sibuk bekerja.

Aku jadi ingat kebersamaan kami. Bercanda, berbeda pendapat bahkan juga bertengkar. Aku sering sekali curhat tentang masalah-masalahku di sekolah. Mulai dari teman yang egois hingga membuatku menangis, guru yang killer, lupa membawa uang saku sampai pada masalah percintaan. Tak jarang pertengkaran sering terjadi, karena menurutku Ibu tidak mau mengerti perasaanku dan apa yang ku mau. Dulu menurutku Ibu terlalu keras dalam memberikan sebuah solusi. Dan hal itu membuat kami saling diam sebagai bukti kalau aku benar dan Ibu juga tidak salah, tetapi walaupun seperti itu aku tidak bisa membencinya, bahkan rasa sayang dan hormatku semakin besar.

Ibu adalah wanita terkuat dan terhebat yang aku kenal. Dia telah berjuang mengandung, melahirkan, dan merawatku sampai saat ini. Tak terasa air mataku mengalir, membayangkan begitu berat perjuangannya terhadapku dan adik – adikku. Dia mampu bertahan untuk tetap membesarkan ke empat anaknya tanpa adanya keluhan yang bisa aku dengar.

Ibuku hebat, karena dia bukan hanya menjadi Ibu,tetapi sekaligus bapak dan sahabat bagiku. Sampai saat ini meskipun aku sudah menikah, tempat curhat terbaikku adalah Ibu. Ibu masih sering mengingatkanku untuk tidak telat sholat dan makan. Ahhh.... Ibu, mengapa saat ini aku tak bisa menahan air mataku hanya untuk mengingatmu?”

Akhirnya aku mengerti, kau kuat, tegar dan sabar karena pengalaman dan perjalanan hidupmu selama ini. Tak mudah membesarkan anak-anakmu tanpa seorang suami yang mendampingimu. Sejak bapak meninggal, kaulah yang mengambil alih semua tugas dan tangunggjawabnya. Mencari nafkah, merawat dan menjaga kami. Kau mampu melalui itu.

Aku masih ingat saat kau menasehatiku.

“Ibu tidak bisa memberimu uang yang banyak dan fasilitas-fasilitas lain seperti teman-temanmu. Kamu harus bisa menerima kondisi Ibu. Ingat ya nak, kau jangan pernah menjadi wanita yang lemah. Harus kuat, harus bisa mandiri dan bermanfaat untuk orang lain. Ibu tidak suka jika kamu menjadi wanita yang penakut.” Begitu tegas Ibu mengatakannya padaku.

Sungguh... akhirnya aku tahu. Ibu adalah wanita terbaik dalam hidupku. Tanpamu mungkin aku tak akan sekuat ini, tak akan setegar ini, dan tak akan sesukses ini. Tanpamu aku mungkin tak bisa tersenyum menjalani kegagalan, penghianatan, sakit hati dan semua masalah dalam hidupku. Do’amu adalah kesaktian bagiku, hingga aku bisa seperti ini. Berdikari, mandiri dan bermanfaat bagi orang lain (InsyaAllah).

I love you Ibu. Aku benar-benar sangat menyayangimu. Beribu-ribu wanita di sana tak akan pernah bisa menggantikanmu.Terimakasih untuk semuanya, untuk didikanmu, perhatian dan kasih sayangmu. Maaf, jika aku belum bisa membalas semua keringatmu. Semua lelah dan tangismu untukku. Tapi aku akan selalu berusaha membuatmu tersenyum, membuatmu bangga memiliki aku sebagai anakmu.

Ahh.... jadi ingin segera bertemu Ibu. Lamunanku menggiringku untuk segera mencium tangan dan memeluknya. Melepaskan segala kerinduan padanya. Tapi jam masih menunjukkan pukul 11.00. tinggal 2 jam lagi untuk bisa pulang. Sambil mempersiapkan diri untuk masuk kelas, aku berpikir mau membawakan ibu sesuatu yang bisa membuatnya tersenyum. Ibu, tunggu aku.

Penulis adalah alumni peserta Sagusabu Pasuruan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menurut pendapat saya , untuk penalaran alur ceritanya sudah baik, namun kalau boleh saran saya tambahkan unsur yang dapat menyentuh hati pembaca sehinga pembaca ikut larut tenggelam dalam cerita itu.

30 Aug
Balas



search

New Post