NURUL HAYATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SEMPURNA DALAM KETIDAKSEMPURNAAN

SEMPURNA DALAM KETIDAKSEMPURNAAN

Memiliki anak merupakan dambaan bagi setiap pasangan yang telah menikah. Anak akan menjadi kebanggaan tersendiri yang bisa ditunjukkan pada orang lain. Anak bisa menjadi pelengkap kebahagiaan dalam rumah tangga. Anak juga sebagai penerus keturunan.

Namun, tidak semua pasangan mudah memperoleh keturunan. Ada juga yang harus berusaha keras untuk bisa punya anak. Lalu bagaimana dengan mereka yang belum dikaruniai anak ? mereka yang telah lama menikah, satu tahun, dua tahun, bahkan belasan tahun?.

Saya mungkin salah satu dari sekian banyak wanita yang belum beruntung. Yang belum sempurna tanpa kehadiran anak dalam rumah tangga kami. Di usia pernikahan yang hampir sepuluh tahun, berbagai usaha telah ditempuh. Mulai dari check up dan terapi secara medis, ruqyah secara syar’i sampai mengonsumsi obat-obatan herbal. Tapi belum juga berhasil.

Masalah anak menjadi permasalahan yang benar – benar melatih kesabaran dan ketabahan kami, terutama saya sebagai wanita. Ketika orang tua dan kerabat serta teman – teman bertanya tentang anak, hal itu menjadi beban psikologis. Saya sering emosi, marah bahkan menangis jika menghadapi mereka.

Wanita lebih sering disalahkan atas kondisi ini. Terkadang tanpa ingin mengetahui penyebabnya, mereka langsung mengatakan bahwa sayalah yang bermasalah. Beruntung saya memiliki suami yang luar biasa. Yang selalu mendukung dan menguatkan ketika berbagai tekanan itu datang.

“ Sayang.. jangan terlalu dipikirkan. Semua Allah yang mengatur. Sekuat dan sehebat apapun usaha kita jika Allah belum berkehendak, siapapun tidak ada yang mampu menentangnya”, tegasnya.

Awalnya memang terasa berat, tapi saya seperti memiliki kekuatan baru dengan bersabar dan bersyukur atas nikmat Allah yang lain, yang telah Allah berikan pada saya. Salah satunya memiliki suami yang luar biasa. saya pun optimis.

Kami tetap berusaha dan berdoa, berharap agar Allah segera mengabulkan harapan besar kami tersebut. Bersama suami saya merasa sempurna dalam ketidaksempurnaan saya.

Penulis adalah peserta Sagusabu Pasuruan, 12-13 Agustus 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ikut berdoa semoga tercapai yang diharapkan. Tulisannya keren bu. Mengalir lancar dan enak dibaca

13 Aug
Balas

Aamiin Ya Robbal Alamiin. Trimakasih pak. Waah jadi semangat nulis lagi..☺☺☺☺

13 Aug

Tetap bersabar,bu! Allah pasti memberi yang terbaik untuk kita! Tulisannya mantap!

13 Aug
Balas

Insyaallah bu. Sabar, usaha dan doa merupakan kekuatan kami..trimakasih bu yani

13 Aug

Tulisannya kerren nyaaa ... Lanjutkan ...!!!

14 Aug
Balas

trimakasih mbaakk

15 Aug



search

New Post