Check-in Sesaat
Waktu menunjukan pukul 17.30 saat kami keluar dari pusat grosir Senen Jaya Jakarta. Petualangan akan kami lanjutkan esok hari sebelum berkunjung ke beberapa tempat wisata. Kami memutuskan untuk mencari tempat bermalam. Kubuka aplikasi pemesan hotel dari ponsel. Jatuhlah pilihan kami pada Ma**n Hotel yang menurut informasi,selain harganya murah juga dekat monas. Lumayan lah, kami ingin mengetahui suasana monas di malam minggu. Ulasan mengenai hotel tak kubaca satu per satu karena baterai ponsel sudah hampir habis. Sekilas terlihat skor sekitar 7, luas kamar standard 18m2. Rasanya cukup untuk kami bertiga beristirahat. Proses reservasi hampir selesai namun pembayaran tak berhasil. Akhirnya aku putuskan untuk menelpon pihak hotel menanyakan kamar yang masih tersedia.
Tanpa berpikir panjang kami segera menuju ke lokasi. Tiba di lokasi sudah hampir isya. Kami ingin segera beristirahat sebelum berencana keluar malam. Saya segera membayar kamar Deluxe. Petugas hotel mengantar kami ke sebuah kamar di lantai 2. Kami tak sempat melihat nomor kamar karena ingin segera beristirahat. Tiba di kamar, kami sungguh kaget.Suasana kamar sungguh jauh dari ekspektasi kami. “Bun, beneran ini deluxe?” tanya suami. Sementara itu, anakku merengek, “Aku mau pulang!” padahal biasanya dia paling semangat kalau diajak bermalam di hotel. Kami paham, tentu saja kami tak boleh berharap banyak dengan harga murah. Tapi bagi kami, sungguh ini tak bisa masuk di akal. Menamai kamar ini deluxe? Ah yang benar saja. Kami bisa abaikan luas ruangan yang rasanya jauh dari 18 meter persegi, namun ada hal lain yang mengganjal.Cat tembok yang sudah kucel lebih parah dari rumah tua yang kami tinggali sehari-hari. Ah, semalas-malasnya aku, sarung bantal dan seprai tak pernah sekumal yang kami lihat saat itu. Selembar kain tipis mirip selimut berbercak putih membuat aku bergidik,mungkin kain itu belum dicuci. Sekat antar kamar berbunyi nyaring saat anakku mengetuknya, entah triplek atau apa. Saat hendak mengisi ulang baterai, kulihat rambut panjang terselip di antara colokan listrik. Ya Allah, serontok-rontoknya rambutku,rasanya tak pernah tersangkut di colokan listrik
Seharusnya aku cek dulu sebelum membayar. Tadinya sih aku percaya saja. Aku pikir semua hotel itu menjaga kebersihan. Sebelumnya pernah juga kupesan hotel via aplikasi. Hasilnya cukup memuaskan.Memang sih sebelum memesan aku membaca banyak ulasan orang. Namun kali ini aku tergesa-gesa. Mungkin bisa saja kami meminta pihak hotel membersihkan kamar, sayangnya kami sudah terlanjur tidak betah. Mungkin hanya 10 menit kami berada di kamar “Deluxe” itu. Aku sampaikan bahwa kami batal menginap, namun karena sudah terlanjur check in sehingga tak bisa refund. Kami pun meninggalkan hotel dan mencari hotel lain. Tentu saja kami melihat kamar terlebih dahulu sebelum membayar.Alhamdulillah…akhirnya kami dapat sholat dan beristirahat dengan nyaman. Hikmahnya adalah kalau mau check-in, jangan tergesa-gesa!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
pengalaman yang sangat berharga.
Mantap! Makin greng aja tulisannya
Hebat! Kisah sederhana, namun manfaat banget. Inspiratif, keren! Membuat orang jadi hati-hati!