Alhamdulillah, hari ini adalah hari ke 30 sejak pertama kali aku mengikuti tantangan menulis di Gurusiana ini.

Banyak sekali tantangan yang kulalui. Yah, terdengar mudah memang. Menulis setiap hari tanpa jeda sedikitpun. Namun, nyatanya cukup sulit.

Jika ini adalah sebuah review dari perjalanan mengikuti tantangan menulis tanpa henti selama 30 hari, maka beberapa kendala sekaligus tantangan yang kualami adalah:

1. Sempitnya waktu. Sebenarnya waktu tidak pernah sempit. Hanya saja kita yang kurang mampu dalam mengaturnya. Karena kesibukan pekerjaan utama, pekerjaan sampingan, sibuk belajar dan persiapan-persiapan membuat menulis menjadi kegiatan paling akhir, sebelum tidur. Sehingga hasil tulisan pun hanya seadanya, ala kadarnya.

2. Belum bisa fokus. Nah, untuk beberapa bulan ini aku memang sedang fokus untuk ujian dan untuk persiapan melepas masa lajang. Dan keduanya terjadi bersamaan. Bukan ingin mencari alasan, namun hal ini sangat berpengaruh pada kesempatan menulis dan kualitas tulisan yang masih begini begini saja, belum ada improvement. Jika ada ide bagus juga belum bisa langsung dikerjakan, karena fikiran belum fokus untuk menggarapnya.

3. Kurang membaca, kurang wawasan, kurang ide. Ide menulis lahir dari apa yang ada dipikiran kita. Dan isi kepala kita, tergantung input apa yang masuk kesana yang berasal dari apa yang kita amati, kita rasakan, kita baca, kita lakukan, dan kita terima. Kurang membaca berbagai macam literatur, membuat kurang pula ide. Miskin ide membuat tulisan terkesan monoton, itu itu saja.

4. Tidak punya ilmu menulis. Nah, disini kata yang kupilih adalah ilmu, bukan bakat atau skill. Sebab, bakat itu sesuatu yang sudah ada sejak kita lahir. Maka, mempersalahkan ketiadaan bakat, maka hanya akan membuat kita menjadi orang yang pesimis. Namun ilmu, adalah sesuatu yang bisa dicari. Untuk bisa menghasilkan tulisan yang baik, bernas, menarik, tentu ada teknik teknik nya. Dan itu yang perlu dicari, agar kualitas tulisan pun semakin baik.

Ini adalah poin catatan bagi diriku sendiri.