Salah Sangka - Day 16
Ini cerita saat aku masih SMA. Kala itu, aku pergi ke ibu kota Banda Aceh untuk mewakili kabupaten Aceh Tamiang sebagai salah satu konselor sebaya. Aku berangkat seorang diri, di pagi hari dengan angkutan umum. Perjalanan ke sana memakan waktu kurang lebih delapan jam.Â
Saat di perjalanan, beberapa kali mobil berhenti untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Beberapa kali mobil berhenti tepat di antara kios pedagang rambutan di pinggir jalan. Aku yang membuka kaca jendela, tentu saja ditawari oleh mereka untuk mampir dan membeli dagangannya. "Piyoh, piyoh, piyoh dek". Seraya melambaikan tangan kepadaku. Tentu saja pada akhirnya aku hanya berlalu karena memang tidak ada niat membeli rambutan.Â
Entah kenapa, saat itu aku langsung berpikir bahwa piyoh itu artinya rambutan. Aku yang bukan berasal dari suku Aceh dan tidak bisa berbahasa Aceh -Karena di Aceh terdapat banyak suku- tidak pernah berpikir apa arti sebenarnya piyoh itu.Â
Sampai suatu malam, kala itu aku dan teman-teman konselor dari seluruh daerah di Aceh sedang berjalan jalan di pusat kota Banda Aceh. Kami berjalan jalan dalam rangka perpisahan karena esoknya akan kembali ke daerah asal.Â
Saat berjalan-jalan, kami melewati pedagang asongan yang berujar "piyoh dek, piyoh". Katanya kepada kami. Aku pun dengan spontan berbisik kepada teman ku yang suku Aceh "Mana rambutannya ya, kok gak ada rambutan". Dia pun menyahut "rambutan apa?". Aku menjawab "Itu, kakak itu bilang piyoh, berarti dia jualan rambutan kan? Tapi kok gak nampak rambutannya" kataku mencoba menjelaskan. Kemudian sambil tertawa temanku berkata "Ya ampun, piyoh itu artinya mampir, singgah. Bukan rambutan". Aku yang mendengar itu langsung tertawa. Duh untung cuma kami berdua yang tau.
Setelah malam itu, sampai kini, ketika ada pedagang berkata piyoh, aku selalu terkenang dengan rambutan.Â
Â
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar