Ini adalah cerita tentang liburan singkat kami hari ini.

Hari ini sekolah kami mengunjungi salah satu tempat wisata terkenal yang ada di Aceh Tamiang, yakni Gunung Pandan. Tidak ada yang sangat istimewa dari tempat ini, hanya berupa sungai dangkal nan jernih dan bebatuan besar di sepanjang sungai yang menarik perhatian orang orang untuk singgah dan bermain air di sana.

Namun, gunung pandan kini sangat berbeda dengan gunung pandan 7 tahun yang lalu. Kala itu, aku pernah mengunjungi bahkan menginap di sana dalam rangka camping yang diadakan oleh sebuah organisasi pemuda.

Sama sekali belum ada fasilitas umum saat itu. Tidak ada WC, musholla, listrik, benar benar masih hutan dan sungai yang tak terjamah. Akses jalan pun begitu sulit. Kami pergi menaiki truk. Untuk keperluan mandi dan cuci, kami mengandalkan 100 persen dari alam karena memang belum tersedia apapun.

Bertahun-tahun kemudian, wajah gunung pandan mulai berubah. Terhitung 3 tahun sejak pertama aku kesana, gunung pandan sudah punya WC, ruang ganti, musholla, dan gubuk piknik meskipun hanya berupa gubuk gubuk papan dengan atap seadanya. Listrik pun sudah mulai masuk. Saat hari Minggu, lokasi akan sangat ramai pedagang makanan yang mengais rezeki. Hampir setiap tahun sekali aku pergi ke sana dan kali ini adalah yang terbaru.

Akses jalan menuju lokasi sudah hampir 100 persen mulus. Hampir aspal halus semuanya meski ada desa desa yang belum beraspal. Di lokasi pun sudaj di buka titik titik pemandian baru sehingga lokasi wisata tidak terpecah dalam satu titik. Sudah dibangun musholla dari beton/gedung lengkap dengan fasilitas listrik, tempat wudhu, mukena dan sajadah. WC dan ruang ganti pun tersebar di beberapa titik sehingga tidak perlu mengantri terlalu lama.

Intinya, Gunung Pandan yang menjadi tempat wisata kebanggaan kami, semakin hari semakin mendapat perhatian pemerintah dan semakin layak untuk menjadi destinasi wisata keluarga.