#tantangan menulis gurusiana hari ke-150

#tantangan Gurusiana

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata Tenggang Rasa. Apa itu tenggang rasa? Tenggang rasa adalah cara kita menjaga perasaan orang lain terhadap perbuatan kita. Dengan tenggang rasa kita dapat menjaga perasaan orang lain sehingga orang lain tidak tersinggung dengan perbuatan kita. Orang yang tenggang rasanya tinggi biasanya akan selalu berhati-hati dalam tindakan.

Jujur kita akui, sikap tenggang rasa saat ini sudah mulai menipis baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan kerja. Contoh; 1. Suara speaker dari tempat pesta yang menggelegar dari pagi hari sampai tengah malam. Coba bayangkan seandainya tetangga yang mengadakan pesta punya anak bayi. Sudah bisa dipastikan bayi tersebut tidak akan bisa tidur atau istirahat mendengar suara speaker yang menggelegar. 2. Ketika membakar sampah, sering kita tidak memperhatikan asap pembakaran tersebut yang masuk ke rumah tetangga kita. Bagaimana kalau tetangga kita adalah penderita asama? Pasti dia akan sangat susah bernafas. 3. Di tempat kerja, kadang-kadang kita masih melihat orang yang duduk santai tanpa merasa bersalah disaat teman-temannya bekerja (cuek). 4. Parkir tidak pada tempatnya, sehingga menghalangi kendaraan orang lain untuk masuk. 5. Berdiri dengan santai di gerbang sehingga menghalangi kendaraan yang masuk. 6. Knalpot kendaran yang memekakkan telinga dan masih banyak yang lainnya.

Orang-orang yang memiliki sikap tenggang rasa akan bisa menempatkan dirinya dalam lingkungan pergaulan dengan benar sehingga tercipta suasana yang rukun dan harmonis baik di lingkungan kerja maupun di rumah. Sikap tenggang rasa ini sebaiknya kita tanamkan dalam diri anak-anak kita sejak dini agar kelak dia memiliki sikap tenggang rasa baik di tempat kerja maupun di lingkungan masyarakat.

Pariaman, 07 Desember 2020