#tantangan menulis gurusiana hari ke-343

#tantangan Gurusiana

Takdir mempunyai makna sebagai ketetapan Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan takdir setiap orang, baik muallag dan mubram. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takdir juga memiliki arti ketentuan Tuhan. Akan tetapi manusia tetap berusaha serta bertawakal dan selebihnya diserahkan kepada Allah SWT.

Ada dua macam takdir;

1. Takdir Mubram. Takdir Mubram adalah suatu ketentuan yang bersifat pasti dan tidak dapat diubah oleh manusia. Takdir ini juga disebut takdir mutlak. Contohnya kematian, tidak ada seorangpun yang tahu kapan dia akan mati, dan dalam keadaan bagaimana dia akan mati. Siapapun manusia pasti akan mati, seperti firman Allah dalam QS Yasin : 38 yang berbunyi, “Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa : 78 yang berbunyi,”Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah,” dan jika nerka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan,”Ini dari engkau (Muham-mad).” Katakanlah,”semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikitpun)?”

2. Takdir Muallaq yaitu suatu ketentuan beradasarkan situasi dan kondisi, seperti jika seseorang rajin belajar maka dia akan pandai dan jika seseorang malas maka dia akan bodoh.

Takdir Muallag masih dapat berubah melalui upaya, ikhtiar, dan doa sesuai kemampuan masing-masing. Allah SWT berfirman dalam QS Ar-Rad : 11 yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Referensi : Merdekacom, kumparancom dan detiknews)

Pariaman, 24 Juni 2021