Nurul Ismail

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BEST PRACTICE BY NURUL ISMAIL

BEST PRACTICE BY NURUL ISMAIL

MENYUSUN CERITA BAIK (BEST PRACTICE)

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

KATEGORI 3

Disusun Oleh:

NAMA : NURUL ISMAIL

NIM : 202210631013390

INSTANSI : MTS AL-ISTIQOMAH KIARAPAYUNG

BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH MALANG

TAHUN 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi

MTs Al-Istiqomah Kiarapayung

Lingkup Pendidikan

Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Tujuan yang ingin dicapai

· Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis descriptive text di kelas 8 menggunakan Model pembelajaran inovatif Project Based Learning (PjBL) dengan Teknik Mind-Mapping dan media visual berbasis TIK.

· Meningkatkan minat belajar peserta didik kelas 9 dalam belajar bahasa inggris, dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media PPT dan quizizz.

Penulis

Nurul Ismail

Tanggal

Aksi 1 (Luring)

1. Pembelajaran 1 tanggal 3 November 2022

2. Pembelajaran 2 tanggal 5 November 2022

Aksi 2 (Daring)

1. Pembelajaran 1 tanggal 21 November 2022

2. Pembelajaran 2 tanggal 22 November 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Pembelajaran Aksi 1&2

Dalam mengajar bahasa inggris, selama ini guru mengajar dengan model pembelajaran lama dimana peserta didik kurang dilibatkan untuk aktif dalam pembelajaran, kemudian jarang mengarahkan siswa untuk kerja secara berkelompok, ditambah media yang kurang menarik, serta kurang melaksanakan kegiatan yang berbasis LKPD dan memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran. Akhirnya muncul permasalahan peserta didik di dalam pembelajaran. Dalam hal ini, permasalahan yang akan dibahas yaitu permasalahan yang ada pada kelas 8 dan 9.

Berdasarkan pengamatan penulis menemukan bahwa permasalahan yang ada pada kelas 8 yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada writing. Beberapa hal yang mendasari permasalahan tersebut, diantaranya:

1. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

2. Rendahnya penguasaan kosa-kata Peserta Didik.

3. Rendahnya kemampuan Peserta Didik dalam mengembangkan ide/gagasan dari topik yang akan ditulis.

4. Belum diterapkannya pembelajaran yang inovatif sehingga peserta didik kurang terlibat di dalam pembelajaran (masih teacher-centered).

5. Minimnya penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.

Sementara permasalahan yang ditemukan di kelas 9, yaitu rendahnya minat Peserta Didik dalam belajar bahasa inggris. Hal ini dapat terlihat dari:

1. Peserta didik yang kurang begitu antusias saat mengikuti pelajaran bahasa inggris.

2. Peserta didik kurang memperhatikan saat guru mengajar di kelas.

3. Keterlibatan peserta didik selama belajar masih kurang (pasif).

4. Sering lalainya Peserta Didik dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas.

5. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Maka dari permasalahan diatas, penulis perlu melakukan pembelajaran inovatif dengan menerapkan metode maupun teknik tertentu sehingga minat, kemampuan dan hasil belajar peserta peserta didik dapat meningkat. Setelah mempertimbangkan dengan matang, dari benyak model pembelajaran penulis memutuskan untuk:

a. Menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan metode diskusi serta menerapkan Teknik mind mapping yang dibantu dengan media visual berbasis TIK pada materi descriptive teks kelas 8.

b. Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media PPT dan Quizizz pada materi Labels kelas 9.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dalam pelaksanaan Aksi 1 dan Aksi 2, penulis menemui beberapa tantangan, diantaranya:

a. Padatnya kegiatan penulis di sekolah dan di luar sekolah, mengharuskan penulis untuk dapat memanage waktu dengan baik.

b. Banyaknya permasalahan teknis saat melaksanakan pembelajaran aksi 1 dan 2, baik yang dilaksanakan secara luring maupun daring.

c. Terbatasnya fasilitas yang mendukung lancarnya kegiatan pelaksanaan pembelajaran aksi 1 dan 2.

d. Adanya sebagian peserta didik yang belum percaya diri untuk mengekspresikan diri selama perekaman kegiatan pembelajaran pada aksi 1 dan 2, sehingga keaktifan peserta didik kurang maksimal.

e. Siswa sedikit kesulitan dalam berkomunikasi dengan guru, ketika menggunakan full English di dalam kelas.

f. Khusus dalam kegiatan daring, Sebagian besar peserta didik belum memiliki pengalaman dalam menggunakan platform daring.

g. Penulis harus beradaptasi dengan model pembelajaran inovatif yang diterapkan yaitu model PBL dan PjBL, baik dalam luring maupun daring.

Adapun mengenai keterlibatan orang yang ikut andil dalam kegiatan diatas yaitu:

1. Pendidik/penulis

2. Peserta didik

3. Rekan guru

4. Waka kurikulum

5. Kepala sekolah

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

Berikut ini Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan diatas adalah:

a. Menyusun modul ajar yang baik yang terdiri atas materi, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, assesmen, dll.

b. Menentukan model pembelajaran inovatif yang sesuai yaitu Problem Based Learning dan Project Based Learning.

c. Menentukan dan mencocokkan jadwal pelaksanaan Aksi 1&2 serta menghubungi pihak-pihak yang terlibat.

d. Memberikan motivasi kepada siswa yang dijadikan subjek dalam pelaksanaan aksi.

e. Memberikan simulasi kepada peserta didik terkait penggunaan platform daring (zoom) khususnya pada aksi pembelajaran yang memakai moda daring.

f. Penulis memperdalam pemahaman tentang model pembelajaran PBL dan PjBL, supaya dalam implementasinya bisa optimal.

Adapun urutan pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan aksi, yaitu:

a. Kegiatan awal pembelajaran.

b. Kegiatan inti yang terdiri atas 6 sintak untuk PjBL di kelas 8 dan 5 sintak untuk PBL di kelas 9.

c. Kegiatan penutup pembelajaran.

Sementara itu, demi kelancaran aksi yang dilaksanakan, penulis mempersiapkan fasilitas dan media yang dibutuhkan, seperti diantaranya ruang kelas, laptop, LCD proyektor, perangkat pembelajaran seperti modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, lembar penilaian sikap, lembar penilaian pengetahuan, dan lembar penilaian ketrampilan, serta perangkat lain yang dibutuhkan.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Melalui penerapan model PjBL dalam pelaksanaan aksi 1 dengan menggunakan metode diskusi, serta menerapkan Teknik mind mapping yang dibantu dengan media visual berbasis TIK di kelas 8, serta penerapan model PBL dalam pelaksanaan aksi 2 dengan menggunakan media PPT dan quizizz di kelas 9, menunjukkan dampak positif yang ditemui pada peserta didik, diantaranya:

1) Peserta didik lebih antusias dalam belajar dengan menggunakan media visual berbasis TIK, seperti PPT dan Quizizz.

2) Peserta didik menjadi lebih aktif jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya, ketika belum menggunakan pembelajaran inovatif.

3) Adanya peningkatan pada hasil belajar siswa yang didapat dari hasil pretest dan post test pada peserta didik.

4) Penggunaan teknik mind-mapping dalam menulis descriptive text tentang describing person cukup efektif membantu siswa dalam mengembangkan ide/gagasanya dalam menulis descriptive text tentang describing person yang dapat terlihat dari hasil perbandingan pretest dan post test yang meningkat hingga 8%.

a. Pembelajaran Aksi 2:

Melalui penerapan model PBL dalam pelaksanaan aksi dengan menggunakan metode diskusi, serta penggunaan media PPT dan quizizz pada materi Labels di kelas 9, terlihat dampak positif yang ditemui pada peserta didik, diantaranya:

1. Peserta didik terlihat lebih antusias dalam belajar bahasa inggris dengan menggunakan media visual berbasis TIK.

2. Peserta didik menjadi lebih aktif jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya, ketika belum menggunakan pembelajaran inovatif.

Adapun respon orang lain yang terlibat dalam kedua aksi diatas, yaitu:

a. Respon dari rekan guru menyampaikan bahwa aksi yang dilaksanakan sudah cukup baik. Dimana pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan dalam modul ajar dan semua sintaknya dapat terlaksana. Kemudian menurutnya penyampaian materi juga menjadi lebih menarik dengan penggunaan media visual berbasis TIK.

b. Respon Peserta Didik

1) Peserta didik merasa senang dengan diterapkannya pembelajaran inovatif yang didalamnya menerapkan TPACK.

2) Peserta didik merasa termotivasi untuk berperan aktif selama aktifitas diskusi dan presentasi.

c. Respon Kepala Madrasah

Kepala madrasah memberikan penilaian bahwa penggunaan model pembelajaran inovatif dapat meningkatkan keaktifan, ketrampilan, dan hasil belajar kognitif peserta didik.

Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah:

1) Penerapan model pembelajaran inovatif (PBL/PjbL) yang meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa inggris, meskipun diantaranya masih ada peserta didik yang masih kurang aktif.

2) Penggunaan media visual berbasis TIK yang meningkatkan antusiasme dan perhatian siswa selama proses pembelajaran.

3) Penggunaan teknik Mind Mapping yang meningkatkan kreativitas, kerjasama dan critical thinking siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Berdasarkan paparan dari cerita baik diatas, penulis mendapatkan banyak pelajaran yaitu penulis harus selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kepada peserta didik agar tujuan nasional pendidikan abad 21 dapat tercapai yaitu menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif, merdeka dalam belajar, dan terwujudnya profil pelajar Pancasila.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post