Tak Terduakan
Secelah cahaya mulai memancar
Sapaan mentari yang mulai mendayu
Udara yang kini membuat ku meringis
Bulu kudukku pun ikut terbangun
Sunyi dan sepi. .
Sentuhan rintik hujan yang mulai berlalu
Mengingat kan ku sebuah kehangatan
Sosok ayah yang tak terduakan
Ingin kembali ke pelukan hangatnya
Tapi kini jauh dari pangkuan
Ku hanya bisa berhalu pada keinginan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih pak, salam literasi