CENIL
CENIL
Oleh: NURUL JANUARTI
Tantangan hari ke-67
#TantanganGurusiana
"Cenil " yaa baru aku teringat akan jajanan pasar waktu kecilku. Ini gara-gara pesan WA dari seorang teman sekolahku yang saat ini selalu setia menemaniku. Eh...cuma nemani di medsos lo. La wong tuk bisa ketemu saja harus menempuh perjalanan selama 5 sampai 6 jam. Ah ..kita tinggalkan sejenak cerita tentang dia. Yang membuatku teringat, karna gurauannya tadi pagi sewaktu asyik bersenda. "Sek yo... aku mau ke pasar bentar" pesanku mengakhiri gurauan. "Aku pesen cenil yoo, he he he",balasnya.
Spontan pikiranku kembali ke masa kecil yang makan cenil hampir tiap sore. Kadang aku ikut “ngglintiri” cenil yang Mbok Ini buat. Mbok Ini adalah penjual jajanan cenil yang rumahnya di sebelah rumah tempatku dilahirkan di Jombang(dulu kecamatan Kencong), Jember. Sore hari sampai sekitar pukul 21.00 berjualan di depan rumahku, sedang pagi harinya berjualan di pasar Kecik(pasar krempyeng di desaku). Setiap libur sekolah aku pasti “ngrusuhi” Mbok Ini mengolah cenil. Meski aku “nggrusuhi” Mbok Ini tidak pernah merasa terganggu, karna dengan tangan lancangku dapat membantu membentuk glintiran cenil yang harus dibentuk satu demi satu. Saking seringnya aku “ngrusuhi” hingga sekarang masih teringat bagaimana cara membuat cenil yang rada-rada rumit ala Mbok Ini. Bahan dasar cenil yang Mbok Ini buat adalah ketela pohon(pohong) yang diparut kemudian diperas tidak terlalu kering. Air perasan didiamkan hingga mengendap untuk diambil endapanya dan airnya dibuang. Parutan ketela yang sudah diperas kemudian dicampur dengan endapan(sari pathinya), ditambah garam dan pewarna makanan. Kalau terlalu lembek ditambah dengan tepung tapioka kering(kanji). Adonan diglintir-glintir agak bulat dan ditaruh di cetakan dari bambu yang dibuat beralur-alur ditekan pelan dengan ibu jari hingga terbentuk seperti kulit kerang. Ada juga yang dibentuk “glintiran” panjang biasa. Bahan yang sudah terbentuk ditaruh di tempat bulat terbuat dari anyaman bambu atau disebut tampah yang sudah ditaburi tepung tapioka. Setelah selesai baru direbus di air yang mendidih dengan waktu yang tidak terlalu lama dan ditiriskan dengan tidak ditumpuk-tumpuk. Penyajiannya cenil ditata agak merata di atasnya ditaburi parutan kelapa, di atas parutan kelapa ditetesi rata cairan gula merah yang agak kental. Gurih, manis, kenyil-kenyil rasanya di mulut. Duuuh…air liurku jadi menetes nih.
Dalam perjalananku ke pasar induk Bondowoso terbayang jajan cenil yang berwarna merah, hijau, dan lopis yang berbentuk segitiga dibungkus daun pisang. Sudah lama jajan tradisional ini tak kunikmati. Ada rasa pingiiin yang sangat. Sambil belanja mataku lirik sana lirik sini, siapa tahu ada yang jual cenil. Sampai-sampai suamiku menegur "Ayo buk... kok sek tolah-toleh, onok sing kurang tah?". Aku tidak menjawab, karna hasrat untuk dapat menikmati jajan cenil tidak kusampaikan pada suami. Akupun melangkah begitu saja mengekor suami yang agak terburu-buru karna panas matahari sudah mulai menyengat. Sampai di rumah, pikiranku juga masih terbayang nikmatnya cenil yang "kenyil-kenyil". Di mana ya dapat aku beli saat ini?
Yaaa peminat jajan cenil sekarang memang sudah jarang, sehingga yang jualan juga sudah langka. Tidak hanya cenil, jajanan tradisional lainnya sudah tergusur oleh aneka macam jajanan ala negeri orang. Pizza, kebab, surma, burger, dan masih banyak lagi jajanan yang disuguhkan dengan kemasan menarik ala iklan di televisi. Sedangkan cenil ya tetap cenil dengan suguhan yang masih seperti dulu waktu aku kecil.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar