KEHENDAK ALLAH
KEHENDAK ALLAH
Oleh: NURUL JANUARTI
Tantangan hari ke-27
#TantanganGurusiana
Kalau Allah sudah berkendak, tidak ada yang bisa menolak. Yang tidak mungkin jadi mungkin. Seperti yang dialami tetanggaku, janda pensiunan guru SD. Suaminya meninggal sejak kedua putranya masih usia sekolah. Sekarang yang sulung sudah menikah, punya anak 2 dan bekerja di pukesmas sebagai perawat. Yang bungsu sudah lulus kuliah dan bekerja di perusahaan dengan gaji lumayan. Dia menikmati masa pensiunanya dengan kadang pulang ke Surabaya rumah asalnya. Karena di Surabaya masih ada ibu, adik, dan ponakannya. Dia memang mulai dulu sangat ingin melaksanakan umroh, tapi masih belum kesampaian dan masih jadi impian.
Suatu saat dia ditelpon oleh adik dan ponakaannya yang ada di Surabaya, kalau ada sesuatu yang mengharap dia datang. Dengan sejuta pertanyaan di dadanya dia menitipkan beberapa tugas yang dia emban di perkumpulan ibu-ibu Dawis padaku. Sepertinya dia panik, karena ibunya memang baru menjalani operasi katarak beberapa hari yang lalu. Ada sekitar satu minggu dia di Surabaya dan sepertinya sekarang sudah ada lagi di rumahnya. Karena pintunya terbuka. Almarhum suaminya memang masih ada hubungan famili dengan suamiku, sehingga hubunganku denganya lebih dekat dibanding dengan tetangga yang lain. Dan sore tadi dia menghampiriku lalu menangis. Aku kaget , ada apa ini yaa. Akhirnya dengan rasa haru dia bercerita kalau dia disuruh ke Surabaya kemarin ternyata mau diumrohkan bersama ibunya. Untuk biaya dia ditanggung putra bungsunya, sedangkan ibunya ditanggung putra adiknya. Dan semua pendaftaran sudah diurusi oleh mereka. Sepuluh hari lagi berangkatnya. Dia senang juga kaget , tidak menyangka kalau keinginannya tercapai dengan cara seperti ini. Dia menagis sambil memelukku, dia senang karena keinginannya terkabul. Sedang yang membuatnya bingung tidak ada persiapan sedikitpun. Aku terharu dan air mataku ikut mengalir di pipi. Aku besarkan hatinya, agar sedikit terkurangi sesak di dadanya.
Menurut ceritanya, memang putra bungsunya dulu selalu mengatakan kalau dia besok ingin kerja cari uang banyak terus mau menghajikan atau mengumrohkan ibunya yang sudah bersusah payah membesarkannya tanpa ayah di sampingnya. Dan sekarang Allah sudah mendengar dan mengabulkan keinginan mulia si yatim untuk ibunya. Sepulangnya dia, aku jadi bengong sendiri. Pikiranku berjalan tanpa arah, bayangan si bungsu putra tetanggaku seperti di pelupuk mataku. Ya Allah…. kalau Engkau sudah berkehendak memanggil hambanya untuk datang ke rumahMU, tak ada yang bisa menyangka atau menghalangi. Segala jalan bisa terlalui. Dan bukti kebesaranMu sudah nampak di depan mataku. Nikmat apalagi yang akan kau dustakan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar