Nurul Januarti, S.Pd

Lahir di Jember, 26 Januari 1971. Sebagai Kepala Sekolah SDN Kajar 2 Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Tinggal di Perum PBI Blok D 5 Nangkaan Bondowoso....

Selengkapnya
Navigasi Web
KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN (1)
KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN (1)

KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN (1)

KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN (1)

Oleh: NURUL JANUARTI

Tantangan hari ke 44 (tulisan ke-104)

#TantanganGurusiana

Sekarang malam 27 romadhon. Malam inilah pada 10 tahun silam yang mencetak kenangan sangat mendalam. Kenangan yang selamanya tak pernah terlupakan dalam hidupku. Ketika itu, harapan besarku adalah kesembuhan mamak (begitu aku memanggil ibuku) yang baru satu minggu dioperasi akibat kanker ganas di usus besarnya. Kondisi mamak sudah membaik pasca operasi di Rumah Sakit dr.Soetomo Surabaya, meski masih harus dirawat di ruang ICU. Karena tugas dinas yang menuntutku kembali ke sekolah, mamak terpaksa kutinggalkan dan adik laki-lakiku bersama istrinya yang menjaga. Meski ragaku ada di rumah tapi hati dan pikiranku seolah ada di rumah sakit. Komunikasiku dengan adik tak pernah putus untuk mengetahui perkembangan kondisi mamak. Dan aku sedikit tenang karena menunjukkan perkembangan baik. Mamak sudah dipindahkan di ruang rawat inap sebelumnya. Kata adik semua tim operasi dan profesornya sudah mrmberi ucapan selamat kepada mamak, sudah melewati masa kritis. Aku sangat bahagia mendengarnya.

Urusan dinas dan sekolah anak-anakku sudah aku selesaikan. Karena bertepatan dengan libur hari raya Idhul Fitri, maka semua keluarga aku ajak ke rumah sakit agar mamak bahagia hari raya bersama anak,cucu, menantu, dan suaminya(bapakku). Ibu mertua dan adik iparku ikut serta. Meski kondisi kesehatan bapakku juga tidak begitu baik karena baru sembuh dari sakit juga, namun beliau tetap maksa ikut ingin mendampingi istri tercintanya. Mamak sudah bisa komunikasi denganku. Beliau memang ingin bapak, anak dan mantunya, juga semua cucunya utamanya anak saya pertama yang merupakan cucu paling dekatnya untuk berlebaran di rumah sakit. Dalam perjalananku menuju rumah sakit, mamak selalu menanyakan sampai mana, kok gak datang-datang, baik pada adik yang menjaga juga padaku sewaktu menelepon. Menurut adik kondisi mamak agak menurun, perutnya kembung dan terasa panas. Setiap kali menelepon aku hibur beliau untuk bersabar dengan sakit yang dirasakan.

Masih terngiang di telingaku “ Teko endi wisan nduk? kok suwi gak teko-teko, wetengku panas nduk…”. (sampai mana? kok lama gak datang-datang, perutku panas nak…)

“ Mamak sabar, mungkin iku reaksine obat, diluk engkas aku teko, Wawan kon ndang nyeluk doktere” hiburku padanya agar sedikit tenang. (Mamak sabar, mungkin itu reaksi obat, sebentar lagi aku sampai, Wawan suruh manggil dokternya)

Akupun merasakan perjalanan begitu lama, nggak segera sampai. Seandainya punya sayap rasanya ingin terbang cepat agar segera dapat memeluk dan mencium mamakku. Namanya perjalanan bersama tiga anak kecil ya terpaksa harus sering berhenti. Mana yang pipis, buat susu, bab, ganti pempes sehingga sering menghambat pejalanan kami. Sedang mobil yang kupunya juga mobil tua, itupun memaksakan diri untuk memilikinya agar dapat bolak-balik Surabaya-Kencong-Bondowoso tanpa menyewa. Untungnya sopir juga sudah tersedia, karena suamiku dan suami adik perempuanku yang menjoki bergantian.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang mengharukan..... Harus ikhlas menjalaninya. Salam literasi. Salam kenal, Bu

19 May
Balas

Iya bu, terima kasih, salam kenal

20 May

Ceritanya buat aku penasaran. Wey,.... nyatane gk. Lanjut aliyas bersambung. Pengin tahu terusannya....

20 May
Balas

siap pak...

20 May

SMG sambungannya cerita bahagia. Aamiin.

20 May
Balas

Semoga keluarga tetap sehat ya bu

20 May
Balas

Aamiin, terima kadih bunda

20 May

Aamiin, terima kadih bunda

20 May

Sabar dan ikhlas. Semoga segala amal ibadh bulek diterimanoleh Allah dan diampuni segala dosanya. Aamiin

20 May
Balas

Aamiin, suwuun

20 May

Aamiin, suwuun

20 May

Orang tua adalah segalanya bagi kita ..sedih jadinya Bu

20 May
Balas

Betul pak, penyemangat, penasehat, sekaligus tampat bermanja

20 May

Semoga tetap sehat tak kurang suatu apapun... aamiin

20 May
Balas

aamiin

20 May

Terharu bu, sabar ya Bu

20 May
Balas

terima kasih bu

20 May

Bagus Ibu

19 May
Balas

Terima kasih pak

20 May

Mantap bu

20 May
Balas



search

New Post