KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN (5)
KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN (5)
Oleh: NURUL JANUARTI
Tantangan hari ke-48 (tulisan ke-108)
#TantanganGurusiana
Sakit mamak sebenarnya sudah hampir dua tahun, tetapi diperkirakan sakit ambeien karena diagnosa dokter dari awal seperti itu.Gejalanya memang seperti sakit ambeien, setiap kali kambuh ya ke dokter spesialis dalam langganannya itu saja. Semakin hari dokternyapun semakin curiga ada kelainan di usus besar mamak karena obat dari yang biasa sampai yang terbaik menurut dokter itu sudah diberikan pada mamak tetapi tidak menunjukkan kesembuhan yang maksimal, dokterpun menyarankan untuk cek lengkap di rumah sakit. Mamak orangnya memang takut periksa, alasannya takut tahu penyakitnya. Saran dokter itupun tidak dilaksanakan, bapak juga kami anaknya sudah mengupayakan tetapi mamak menolak. Katanya wong sudah tau sakitnya, kalau sudah minum obat dari dokter langganannya terasa enakkan. Memang fisik mamak seperti orang tidak sakit, tetap bugar dan beraktifitas seperti biasa. Yang dikeluhkan kalau mau buang air besar sering terasa sakit. Disamping itu mamak juga berupaya berobat alternative, yang tusuk jarum, jamu tradisional, dan entah apalagi tanpa aku ketahui karena jauhnya rumahku dengan mamak sehingga tidak semua usaha mamak aku ketahui. Upaya itu dari daerah yang terdekat sampai ke Malang juga beliau datangi. Tetapi aku dan suami tetap memantau perkembangan kesehatan mamak, paling lama satu bulan sekali kami pulang ke kencong. Dan bujukan untuk cek ke rumah sakit tak pernah henti kami lakukan, karena aku perhatikan mamak semakin sering merasa kesakitan, disamping kesulitan kalau mau buang air besar juga ada darah yang ikut keluar. Aku dan suami membujuk mamak untuk mau cek di Bondowoso karena ada saudara yang bertugas di rumah sakit umum Bondowoso. Mamak masih mencoba berupaya berobat ke dokter yang sekaligus menangani alternative, menurut informasi yang diterima banyak yang berhasil berobat ke sana. Aku iyakan usaha mamak tapi dengan perjanjian kalau seandainya sampai tiga kali tidak ada perubahan mamak harus mau untuk cek lengkap di rumah sakit umum Bondowoso, dan mamakpun menyetutuji.
Akhirnya mamak menyerah dan mengikuti upayaku dan suami. Setelah cek lengkap dilaksanakan kami menunggu hasilnya setelah 3 hari, dan ternyata ada kanker di usus besarnya diperkirakan sudah masuk stadium 2 ke atas. Waktu mengambil hasil cek hanya aku didampingi dengan saudara yang dinas di RSU, suamiku sedang mengantar rombongan sekolahku perpisahan kelas 6 ke Banyuwangi. Mendengar kata kanker aku seperti lemas tak bertenaga. Tapi dokter masih memberikan harapan padaku, menurutnya masih bisa ditangani tetapi di RSU Dr. Soetomo Surabaya atau RSU Syaiful Anwar Malang.
Terbayang di wajahku bagaimana syoknya mamak kalau tahu penyakitnya seperti itu. Aku dan saudaraku juga suami akhirnya mencari cara untuk menyampaikan kepada mamak tentang penyakitnya, dan terpaksa kami berbohong agar mamak tetap besar hati. Sesampainya di rumah aku beritahu bahwa di usus besar mamak ada benjolan dan harus diperiksa di Surabaya atau Malang karena yang lain masih belum ada alatnya. Ketakutan mamak tentang operasi sepertinya masih mebayangi dan tidak segera mengiyakan untuk diajak periksa ke rumah sakit tersebut. Aku dibantu saudara yang bertugas di RSU berusaha membujuk juga agak memaksa dengan meyakinkan akan kesembuhannya. Dan akhirnya mamak mengiyakan dengan memilih ke Surabaya.
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Iya bu Tapi Allah lebih menyayangi mamak saya bu
Bersabar dan selalu semangat untuk sembuh, terutama orang2 yg ada disekitarnya. Harus selalu mensuport dan memotivasi. Saya pengalaman dengan ibu mertua, beliau kena kanker payudara di usianya yg sdh senja / 74 thn kala itu. Bahkan sampai diangkat payudaranya. Alhamdulillah sampai sekarang masih sehar dan tidak muncul lagi kanker tsb ...