Nurul Januarti, S.Pd

Lahir di Jember, 26 Januari 1971. Sebagai Kepala Sekolah SDN Kajar 2 Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Tinggal di Perum PBI Blok D 5 Nangkaan Bondowoso....

Selengkapnya
Navigasi Web
KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN
KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN

KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN

KENANGAN MALAM 27 RAMADHAN (4)

Oleh: NURUL JANUARTI

Tantangan hari ke-47 (tulisan ke-107)

#TantanganGurusiana

“ Keluarga Ibu Pasriyati!” panggil salah satu perawat pada kami yang membuyarkan lamunanku.

“Ya bu”, jawab kami hampir bersamaan sambil berdiri.

“ Silahkan ke dalam” lanjut si perawat.

Aku dan suami juga adik laki-lakiku segera menuju ruangan dan disilahkan menuju ruang mamak ditangani. Jantungku berdegup keras tak teratur, sekilas kulihat wajah para dokter seperti penuh ketegangan. Salah satu dokter menjelaskan bahwa usahanya sudah maksimal, tetapi tetap Tuhan yang menentukan, mamakku tetap berpulang. Innalillahi wainnailaihi rojiun .. Emosiku tak bisa kukendalikan, aku menjerit histeris dalam papahan suamiku. Aku maki-maki dokter yang ada juga sang professor, entah kata makian apa yang keluar dari mulutku tak dapat aku ingat. Aku segera memeluk mamakku, dengan tangisan yang entah seperti apa. Aku seolah ada di ambang sadar. Suamiku berusaha menenangkanku, dan membawaku keluar. Setelah itu dunia terasa gelap…dan gelap.

Entah berapa lama aku dalam keadaan tidak sadar dan berada dalam pelukan adik iparku. Suamiku mendekatiku dengan menenangkan emosiku dan memberiku penguatan. Aku berusaha mengikuti nasehat suamiku. Aku dan suami dipanggil lagi ke ruang sang profesor.

“ Buk, kendalikan emosi yaa, biar ayah yang bicara dengan dokter, Kasihan mamak ya juga bapak” pinta suami padaku sambil memelukku menuju ruang dokter. Aku hanya mengangguk dan baru sadar akan kondisi bapakku dan entah dibawa ke mana bapak oleh adik perempuan dan iparku. Profesor meminta maaf pada kami dan menjelaskan permasalahan dengan penuh keheranan dan penyesalan, menurutnya semua terjadi diluar dugaan. Hasil operasi sudah bagus dan mamak sudah melewati masa kritis, dan sampai mamak meninggal dokter belum tahu pasti penyebab membengkaknya perut mamak. Akhirnya suami juga mohon maaf atas perlakuanku yang di luar batas kesadaran. Sang profesor pun menyadari, aku hanya diam dengan pikiran tak karuan. Jenasah mamak baru bisa dibawa keluar ruangan setelah 2 jam.

Sambil urus sana urus sini kami mengatur kepulangan, ibu mertua dan adik iparku menemani anak-anak pulang terlebih dahulu dengar suami adikku yang menyetir mobilnya, aku bersama kedua adikku dan suami ikut ambulan, sedangkan bapak memaksa ikut ambulan untuk tetap bersama dengan istri tercintanya. Di dalam mobil ambulan aku masih antara percaya dan tidak kalau mamakku meninggal. Menurut cerita suami dan adikku aku sering bicara di luar kesadaran, memarahi suami juga menyalahkan diriku sendiri.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga di berikan kesabaran ibu

23 May
Balas

Aamiin terima kasih bu

23 May

Ikhlaskan ya bu ks biar bulek dan paklek tenang di surga

23 May
Balas

insyaallah aku sudah mengikhlaskanya, nek wis hari-hari gini mesti ingatanku gak bisa dialihkan, matur nuwun yoo

23 May

Sedih bunda membaca tulisan bunda..sekiga diberi kesabaran

22 May
Balas

Aamiin, terima kasih bunda enge

23 May

Semoga Allah memberi kesabaran pada bunda dan keluarga.

23 May
Balas

Aamiin, terima kasih bunda

23 May

Semoga mamak husnul khotimah

23 May
Balas

Aamiin, terimakasih bunda

23 May

Selalu sabar dan berdoa untuk ibunda tersayang bu

23 May
Balas

iya bu, terima kasih

23 May

Terasa ceritanya Bun.

22 May
Balas

Yerima kasih bunda

23 May



search

New Post