KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 15)
KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 15)
Oleh: NURUL JANUARTI
Tantangan hari ke-96(tulisan ke-158)
#TantanganGurusiana
*
Berjuta rasa menggetarkan dada Aida. Ia tak bisa mengeja satu demi satu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Perhatian Handoko telah membuatnya terbuai. Aida benar-benar merasakan curahan kasih sayang tulus dari Handoko. Hati aida yang selama ini hampa menjadi berbunga penuh warna.
“Loo, anak manis ternyata bisa menangis too” kata Handoko pelan sambil mengusap pipi Aida dari basahnya tetesan air mata. Baru kali ini Handoko melihat butiran air mata Aida jatuh. Aida, dibalik gayamu yang sok macho ternyata kau simpan sejuta kelembutan di hatimu. Hati Handoko semakin tak menentu, biarlah sang waktu yang akan menjawab sejuta ragu.
“Adik manisku ayo tersenyum biar tambah manis, katanya tidak boleh ada mewek dalam diri Aida, oh ya, yok dibuka itu!” Handoko segera mencairkan suasana agar dirinya juga tidak terlarut. Aida segera membuka bungkusan koran dalam kresek hitam. Di dalam lapisan koran masih ada pembungkus lagi kertas kado cantik berwarna pink polos tanpa gambar. Warna yang tidak begitu Aida suka, tapi tetap dibukanya pelan agar tidak rusak. Waw, baju hangat warna hitam dari kain parasite berlapis agak tebal dengan model yang sangat keren sesuai dengan gaya tampilan Aida. Ternyata Mas Han begitu mengerti yang Aida suka dan butuhkan. “Waaah, keren banget...” tanpa basa-basi Aida langsung mencobanya dan sangat pas di tubuhnya. “Eh, terima kasih ya Mas Han, maaf lupa he he he, gak jadi deh yang mau ke toko baju” Aida baru menyadari kalau belum mengucapkan terima kasih. Handoko hanya tersenyum melihat tingkah Aida yang kekanak-kanakan. “Kamu suka?” tanya Handoko.
“Heem suka bangeet” jawab Aida sedikit manja.
“Loo, ini apa?” tanya Aida pada Handoko melihat ada amplop putih di meja.
“Ini jangan dibuka sekarang, buka nanti di perkemahan setelah pas tanggal lahirmu, janji ya!” jawab Handoko serius.
“Emang kenapa sih kalau dibuka sekarang? bikin penasaran saja”
“Jangan mbatah, ayo sana diringkas ke dalam! tar lagi teman-temanmu datang gak enak”
“Oke oke, Mas Dosenku” jawab Aida singkat sambil membawa amplop dan jaket ke dalam kamarnya.
“Aida, aku pamit dulu ya, maaf besok gak bisa ngantar aku jadwal padat” Handoko seraya berdiri dan pamitan sekembalinya Aida dari kamar.
“Oh ya nggak pa pa, doanya aja ya mas!” jawab Aida menyalami tangan Handoko.
“Hati-hati ya adikku, jaga kesehatan dan jaga diri baik-baik. Kalau ada apa-apa atau butuh sesuatu segera hubungi Mas Han ya!” pesan Handoko sambil mengelus kepala Aida penuh rasa. Handoko seolah berat melepas Aida untuk mengkuti kegiatan bakti sosial di puncak yang merupakan acara akhir dari kegiatan Orientasi Pramuka Kampus. Handoko tahu akan kondisi fisik Aida yang sebenarnya ringkih, tidak setangguh yang ia tampilkan, sedang teman-teman satu kosnya tidak ada yang mengikuti termasuk sahabatnya Mirna.
BERSAMBUNG
*Salam Literasi*
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terus gimana ya Aida..sip bu
Terima kasih bu, tunggu lanjutnya
Wah mas handoko baik..semoga aida bahagia
Aamiin
Abang yang setia sgt perhatian kpd adiknya Aida
ya bund. terima kasih
Wah, manisnya hubungan Aida dan Handoko...keren mwnewen Bu...sukses.selalu ya
Aamiin. Terima kasih bunda
Jangan ada hal yg g mengenakkan cerita selanjutnya, lanjut yg manis2 saja biar aq g ikutan mewek, usul nih bu
he he he gak seru nanti bu. Terima kasih apresiasinya bu
Terlihat sekali perhatian kepada saudara. Semoga selamat di perjalanan.
Aamiin.Terima kasih pak
racun friend zone ini bu, hihihihi...
he he he. terima kasih bunda