KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 2)
KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 2)
Oleh: NURUL JANUARTI
Tantangan hari ke-75 (tulisan ke-135)
#TantanganGurusiana
*
Beberapa hari ini Aida sepenuhnya fokus mengikuti perkuliahan, karena banyak hal baru yang membutuhkan konsentrasi agar dapat menyesuaikan diri. Baik tentang perkuliahan, pergaulan dengan teman-teman barunya yang berasal dari berbagai daerah, juga di lingkungan kosnya. Termasuk juga berbagai gaya dosen mengajar yang membuatnya harus pandai-pandai bersikap. Salah satunya adalah dosen pengajar bernama Pak Handoko Siswoyo, menurut Aida ada kesan unik pada diri pak dosen ini dan sedikit mencuri perhatiannya tersendiri. Gaya mengajarnya santai, guyonannya kadang-kadang rada menggelitik. Yang membuat Aida penasaran, kenapa setiap mengajar selalu meliriknya agak genit. Ah, mungkin aku saja yang keGRan, ku tepis rasa penasaran dalam hati. Tapi sekarang sudah pertemuan ke-3 tetap saja beliau mengajar sambil sesekali memandangku dengan penuh arti. Konsentrasiku jadi terganggu, aku jadi asyik berbicara dengan pikiranku sendiri sambil memandang pohon-pohon akasia dari jendela kelasku yang membuat rindang halaman kampus.
“Saudara Agus, tolong tanggapi apa yang sudah saya sampaikan barusan!”tiba-tiba beliau mendekatiku sambil melontarkan pertanyaan. Seketika membuyarkan lamunanku.
“Eh, maaf pak, di kelas ini sepertinya tidak ada yang bernama Agus” jawabku mengelak sambil menyembunyikan rasa kaget.
“Lo, terus yang bernama Aida Agustina atau Aida Agustino itu siapa?”beliau bertanya sambil menatapku tajam, seolah tahu kalau aku lagi tidak konsen pada penjelasannya.
“Yaa saya Pak, Aida Agustina, bukan Agustino, panggilan saya Aida atau Ida bukan Agus, saya kan cewek pak” bibirku nyerocos menjelaskan sambil menahan sedikit kesal.
“Oo, berarti pandangan saya yang agak kabur ya, saya pikir anda cowok” beliau berkelakar sambil menjauhiku menuju depan kelas lagi. Serentak teman-teman sekelas tertawa hampir bersamaan.
“Apa ada yang lebih menarik di luar sana dibandingkan kuliah saya hari ini?”kembali beliau melontarkan pertanyaan padaku dengan nada serius, tidak disertai senyuman seperti barusan.
Kupikir itu pertanyaan tidak perlu jawaban, dan aku hanya menggelengkan kepala sambil kuberanikan diri untuk melawan tatapan matanya. Aku jadi salah tingkah, aku merasa dipermalukan pada teman-teman baruku. Rasa kesalku pada pak dosen ini semakin jadi. Kalau tidak ingat pesan-pesan ibu dan simbahku, pasti aku sudah keluar kelas untuk tidak mengikuti kuliahnya. Sabar…sabar…sabar, mana sikap cuekmu Aida, masak gitu aja sudah baper, aku berusaha menenangkan diri dengan bersikap seolah tak peduli dengan peristiwa yang sudah terjadi.
Sepeninggalan pak dosen unik dari kelasku, teman-teman baruku yang sudah mulai akrab melanjutkan gurauan pak dosen yang menurutku tidak lucu.
“Ayo Gus kalau mau ke kantin bareng aku, kita kan sejenis, gak pa pa dong gandengan?” ledek Randy anak yang paling badung di kelasku sambil menggandeng tanganku.
Aku menepis tangan Randy pelan ”Ngawur aja, aku sek normal coy…awas yoo kalau manggil aku Gus lagi, tak kasik ini kowe” kelakarku dengan mengarahkan genggaman tangan ke mukanya sambil diiringi tawa sebagian teman yang masih ada di kelas.
BERSAMBUNG
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sip ceritanya. Pak dosennya sangat kreatif tuk membuat Agus eh maksudku Aida hahaha terkejut dg lamunannya. Ditunggu sambungannya.
Siap...makasih pak ustadz
Guyonan anak anak masa sekolah. Sip bunda di tgg ceritanya
Iya bunda sambil bernistalgia. Terima kasih
Hahahaha Gus-gus, bikin baper . Sukses selalu ya bu, sy tunggu lanjutannya
He he he....terima kasih bunda menik
Woooow....mantul
Keren...
Saya jadu ikuta baper nih bu nanti tak datengin ke rumahnya yaa he he
Saya tunggu bu yuli...he he he
Kereen bu saya tunggu lanjud nya aida
Siap bunda
Hahaha... padahal nama awalnya aida.. biasanya orang suka memanggil nama awal.. bukan yang tengah...
Dosennya genit bund. He he
Sip Agus ini senenganya lihat luar jendela
Sip Agus ini senenganya lihat luar jendela
Sip Agus ini senenganya lihat luar jendela
Sip Agus ini senenganya lihat luar jendela
Sip Agus ini senenganya lihat luar jendela
Ha ha ha, iyo yo gus..agus.... makasih ya say sudah singgah