KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 3)
KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 3)
Oleh: NURUL JANUARTI
Tantangan hari ke-76 (tulisan ke-136)
#TantanganGurusiana
*
Aida habiskan malam ini untuk baca buku di kamar, ia sengaja tidak bergabung dengan teman kosnya yang lagi asyik menyaksikan acara televise bersama anak-anak ibu kos. Peristiwa siang tadi di kampus semakin membuat penasaran Aida. Apa sih maunya pak dosen unik itu, kok ada ya dosen yang seperti itu. Antara kesal, sebel, malu, marah, jengkel, dan entah rasa apa lagi yang campur aduk jadi satu di kepala Aida. Angan Aida masih terbayang pada peristiwa yang membuatnya jadi bahan tertawaan teman sekelasnya .Wajah pak dosen yang menyebalkan itu selalu membayanginya. Tanpa ia sadari buku yang di tangan mulai tadi tak berganti halaman.
“Hee, baca buku apa nglamun to Da?” tiba-tiba suara Mirna menyadarkan lamunannya.
“Eh, ee yo mbaca to Mir, la ini apa?” jawabku sedikit terbata karena kaget.
“Heeem, pasti nglamun pak dosen yoo?” Mirna mulai menggodaku.
“Huuh rugi aku nglamun dia, sebel iya yang ada Mir, kok ada dosen kayak gitu” timpalku geram.
“Jangan gitu…entar sebelnya jadi kangen, kayaknya beliau naksir kamu loo” Mirna terus menggodaku.
“No...no...no..., jangan sampai ya Mir, beliau itu layak jadi omku, udah deh jangan ngomongin dia terus, bikin aku tambah mangkel aja” balasku sambil ku tinggal Mirna ke kamar mandi agar berhenti menggodaku.
Pagi ini aku harus kembali bertemu dengan Pak Han, begitu teman-temanku memanggilnya. Sepertinya aku malas mau bertemu beliau lagi, masih ada rasa kesal di hatiku.
“Da…ayo bangun, mandi… tu anak-anak belakang sudah selesai semua” Mirna membangunkan sambil menarik selimutku.
“Aku kok agak pusing ya Mir, gak usah kuliah aja ya aku tak istirahat, bagaimana kalau aku minta tolong buatkan surat, tulisanmu kan bagus” pintaku memelas pada Mirna.
“Sek, sek, tak cek dulu…tapi badanmu kok gak panas, jangan-jangan kamu alasan saja agar tak bertemu Pak Han ya” gurau Mirna sambil memegang tangan dan dahiku.
“Aku pusiing Mir, bukan meriang, ayo lah kan sekarang cuma satu mata kuliah to?” rengekku minta belas kasihan Mirna.
Kebetulan memang sekarang hari Jumat dan jadwal kuliah hanya mata kuliahnya Pak Handoko. Akhirnya Mirna tak tahan juga pada rengekanku, ia ambil buku kemudan mengambil dua lembar bagian tengahnya dan menulis surat ijin untukku. Aku kembali menarik selimut dan menutupi seluruh badanku. Aku memang agak pusing kepala sebelah(migraine), ini memang sering aku rasakan kalau kurang istirahat atau ada banyak hal yang mengganggu pikiranku. Dan sekarang sepertinya kedua hal itu yang menyebabkan migrainku datang. Setelah ketiga teman kosku berangkat aku bangun dan ke dapur ngrebus air, segelas susu hangat selesai ku buat dan kuteguk habis untuk sekedar ngisi perut agar tidak melilit. Aku kembali tiduran agar migrainku segera mereda.
BERSAMBUNG
Salam literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waow lagi kasmaran rupanya , salam literasi buk
He he he ...lagi belajar nulis cerpen bunda
Keren bucan, ditunggu ya lanjutannya, salam kenal
Terima kasih bunda cantik... salam kenal juga
Aha !!!???
He he he ....makasih bunda cantik
mantap jua kisah kasih selembar daun akasia . kapan sambunganya q tunggu
Makasih....insyaallah tunggu ya..
Keren...
makasih bunda
hahaha,.. kan lumayan kalo ditaksir dosen nilainya dapat bagus.. ckckc, keren bu, ditunggu ya kelanjutannya.
He he he .terima kasih bunda sudah singgah