Nurul Januarti, S.Pd

Lahir di Jember, 26 Januari 1971. Sebagai Kepala Sekolah SDN Kajar 2 Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Tinggal di Perum PBI Blok D 5 Nangkaan Bondowoso....

Selengkapnya
Navigasi Web
KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 6)
KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 6)

KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 6)

KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 6)

Oleh: NURUL JANUARTI

Tantangan hari ke-82 (tulisan ke-142)

#TantanganGurusiana

*

Handoko merasa sedikit lega setelah mengeluarkan semua beban perasaannya meski dengan perang batin yang berkecamuk. Handoko berusaha mengalahkan harga dirinya sebagai dosen yang harusnya tetap wibawa di depan Aida sebagai mahasiswinya. Tapi Handoko tidak bisa menyembunyikan perasaannya setiap kali menatap wajah si mungil Aida. Wajah Mayang adik perempuan satu-satunya yang sangat dekat dengannya selalu terbayang pada wajah Aida. Mancung hidung, lentik bulu mata, dan mungil bibir Aida tak jauh beda. Hanya ikal rambut dan penampilan tomboy Aida yang membedakan dengan Mayang. “Ya Allah…kenapa kau hadirkan Aida dihadapanku disaat aku sudah hampir dapat melawan rasaku,” desah Handoko sambil memeluk foto Mayang yang sudah sekian lama disimpan dalam almari yang terkunci. Ia biarkan pipinya basah oleh tetesan air bening dari kelopak matanya yang selama ini berusaha untuk ditahan agar tidak sampai jatuh.

Sementara Aida semenjak didatangi dosen uniknya perasaannya tak bisa tenang. Selalu terbayang wajah sedih Pak Han tentang adiknya yang katanya mirip dengan Aida. Meski berusaha menyembunyikan, tapi Aida bisa menangkap kalau Pak Han menahan kesedihan yang dalam dengan menahan agar air matanya tidak menetes. Tapi mata merahnya tidak dapat disumbunyikan dari tatapan Aida.

Mirna jadi heran melihat Aida yang sering bengong sejak kedatangan Pak Han. Setiap kali ditanya Aida selalu mengelak. Aida memang masih belum ingin bercerita pada Mirna sahabatnya yang sekaligus teman sekamarnya. Aida masih penasaran tentang bagaimana sebenarnya dengan pak dosennya yang satu ini.

“Da…hari ini kamu nggak mau sakit migraine lagi kan?” suara Mirna membuyarkan segala kecamuk dalam pikirannya.”Atau mau ijin lagi dengan sakit yang beda, ayo tak buatkan surat?”lanjut Mirna menggoda Aida.

“Masuk-masuk Mir, aku kan sudah nggak sakit, emangnya sakit yang beda gimana maksudmu?” Aida balik tanya.

“La itu penyakitmu semenjak dijenguk Pak Han ganti, ganti sakit bengong tau, he… he… he!” Mirna meninggalkan Aida ke kamar mandi sambil tertawa meledek.

Aida baru menyadari kalau sikapnya beberapa hari ini jadi perhatian sahabatnya, mungkin juga Ani dan Tiara. Aida masih bergelut dengan perasaannya sendiri, karena hari ini ada jadwal kuliahnya Pak Han. Ia bingung harus bersikap bagaimana nanti jika bertemu Pak Han. Harus cuek bebek lagi, muka cemberut, atau menunjukkan muka ramahnya?. Aaah, apa kata nanti dah, kenapa sih dosen satu ini bikin pikirannya ribet, gerutu Aida dalam hati.

“Naaaah, bengong lagi kaaan! Sana cepatan mandi, jangan bengong di kamar mandi ya, sudah siang ini!” lagi-lagi Mirna menggodanya.

Jam pertama untungnya mata kuliah Pendidikan Matematika dengan dosen yang santai dan rada kocak, Pak Danang namanya. Salah satu gurauannya beberapa waktu lalu yang tetap Aida ingat adalah "Sugih rung mesti, mati wis pasti, yo sombong ae didisikno(Kaya belum pasti, mati sudah pasti, ya sombong saja didahulukan)". Aida sangat suka dengan penyampaian dosen yang satu ini disamping matematika memang kesukaannya mulai masih SD. Ia tangguhkan dulu galau pikirannya tentang dosen uniknya agar bisa konsentrasi pada mata kuliah yang ia sukai sampai tuntas. Kekocakan Pak Danang dalam membahas materi membuat Aida bisa tertawa lepas. Sesekali ia ditunjuk untuk menyelesaikan soal dan dapat diselesaikan dengan baik. Aida termasuk mahasiswi yang sudah dihafal juga namanya oleh Pak Danang, mungkin penampilan dan sikap Aida yang agak beda dengan teman-temannya yang membuat para dosen mudah mengenalinya.

BERSAMBUNG

*Salam Literasi*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu .... ...lebih greget lagi Bu biar tambah menarik

26 Jun
Balas

Keren Bu .... ...lebih greget lagi Bu biar tambah menarik

26 Jun
Balas

Keren Bu .... ...lebih greget lagi Bu biar tambah menarik

26 Jun
Balas

Siap pak ustadz. terimakasih motivasinya

26 Jun

Lanjut....tambah seru

27 Jun
Balas

Bagus ceritanya Bu. Bahasanya renyah. I like it....

26 Jun
Balas

kayak krupuk nggih bu...he he he. Terma kasih bunda noeroel.. sama bacaan beda tulisan untuk nama kita nggih bund

26 Jun

Waduh ... ada apa dengan aida nih

27 Jun
Balas



search

New Post