KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 7)
KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 7)
Oleh: NURUL JANUARTI
Tantangan hari ke-83 (tulisan ke-143)
#TantanganGurusiana
*
Mata kuliah Pak Han masih satu jam lagi, sambil menunggu Aida habiskan waktunya duduk santai di taman kampus. Ia memilih duduk sendiri di bawah pohon akasia. Cersil favorit karya Asmaraman Sukowati atau lebih dikenal Asmaraman S. Kho Ping Hoo sudah siap di tangan untuk segera dinikmati keseruannya. Sedang ketiga teman kos Aida lebih memilih menunggu di perpus, entah baca buku atau ngrumpi Aida tak ambil pusing.
“Kok menyendiri?” suara yang tak asing di telinga Aida tiba-tiba membuyarkan konsentrasinya pada cerita seru yang dibacanya.
“Eh…oo iya Pak?” Aida menjawab kaget. Tanpa ia sadari Pak Han sudah duduk di hadapannya. “Nggak pa pa kan saya duduk di sini?”lanjutnya.
“Silahkan..” jawab Aida masih sedikit tak acuh.
“Aida…kenapa sih kamu kok kikuk dan cuek gitu kalau ketemu saya, apa masih jengkel ya?” tanya Pak Han menggoda, dan Aida hanya membalas dengan gelengan kepala.
“Yang aku ceritakan kemarin lusa itu sungguhan lo, kamu mirip sekali dengan Mayangku, namanya mirip ya ndak sama persis pasti ada bedanya, kamu pingin tahu apa bedanya denganmu?” tanya Pak Han mulai menunjukkan keakrabannya.
“Ya, pingin tahu juga kalau boleh” akhirnya Aida luluh juga dan menjawab pertanyaan Pak Han dengan sedikit senyum di bibirnya.
Ya Allah…senyumu Aida, senyumu benar-benar senyum Mayangku, guman Pak Han dalam hati. Mereka berdua terlihat semakin akrab, Pak Han menjelaskan perbedaan antara Aida dan almarhumah Mayang dengan diselingi guraun yang membuat Aida semakin merasa nyaman berbincang dengan Pak Handoko. Salah satunya adalah sikap tomboynya yang membedakan.
“Maaf Pak, sepertinya jam kuliah Pak Han sudah waktunya dimulai” Aida mengingatkan Pak Han.
Pak Han melihat jam di tangannya,”Oh iya, kurang sepuluh menit lagi, ayo ke kelas”. Mereka berdua berdiri untuk menyudahi perbincangannya dan menuju ke kelas.
“Eh, Aida sebentar, boleh ya kalau saya menganggapmu sebagai adikku?” suara Pak Han pelan dengan nada memohon.
“Monggo, silahkan, apa nggak malu pak dosen punya adik badung kayak saya” jawab Aida mulai bisa berkelakar.
“Nggak pa pa, badung tapi manis kok” Pak Han membalas kelakar Aida.
Sesampainya di kelas, beberapa teman Aida yang sudah datang menatap kedatangan Pak Han bersama Aida dengan penuh rasa heran. Termasuk ketiga teman kosnya yang mulai tadi mencarinya. Aida tak peduli itu semua, ia langsung mencari tempat duduk dekat dengan jendela kaca yang tembus pandang ke taman kampus agar bisa menikmati sejuknya rimbunan daun-daun akasia di balik jendela. Mirna, Ani, dan Tiara kebetulan duduk berdekatan. Aida duduk sendiri di belakang mereka.
“Sudah damai ya sama Pak Han?” Mirna menoleh ke belakang dan berbisik menggoda Aida. Aida meletakkan jari telunjuknya di bibir tanda menyuruhnya diam.
Aida berusaha konsentrasi dengan materi kuliah yang disampaikan Pak Handoko. Namun tetap saja tidak bisa seratus persen konsen. Setiap kali mata mereka beradu pandang ada desiran halus dihatinya yang Aida tidak dapat memaknainya. Aaah, kenapa ya aku ini, desah Aida dalam hati berusaha menepis segala rasa yang ada di hatinya. Saatnya mengerjakan beberapa tugas dari Pak Han, tetap saja konsennya tidak bisa menyatu. Diliriknya sekilas Pak Han sedang berkeliling mendatangi sebagaian temannya yang sedang serius mengerjakan tugas. Suara sepatu Pak Han serasa ada di belakangnya dan diam. Aida tak berani menoleh, ia seolah sibuk dengan tugas di hadapannya. Tiba-tiba ada tangan menjulur dihadapannya, Aida kaget dibuatnya, untungnya ia bisa menahan mulutnya untuk tidak bersuara keras. Ternyata tangan Pak Han, Ia menaruh selembar daun akasia di atas kertas tugas Aida. Tanpa suara Pak Han langsung menuju meja dosen di depan kelas.
BERSAMBUNG
*Salam Literasi*
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ditunggu kelanjutannya
Siap bunda
Hemm keren bu KS, mulai ada ehem ya. Hehe
He he he. Makasih say
Romantis amat pak Han
Aih aih ... ehemmmmm ... jadi penasaran nih ! We O We gitu loh !!!
Tunggu ya bund. Terima kasih bu juni
Hemmmm ada pa yaa
He he he apa ada ya...Terima kasih bu Yuli
He he he apa ada ya...Terima kasih bu Yuli
He he he apa ada ya...Terima kasih bu Yuli
He he he apa ada ya...Terima kasih bu Yuli
He he he apa ada ya...Terima kasih bu Yuli
He he he apa ada ya...Terima kasih bu Yuli
He he he apa ada ya...Terima kasih bu Yuli
He he he apa ada ya...Terima kasih bu Yuli