KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 8)
KISAH KASIH PADA SELEMBAR DAUN AKASIA (Part 8)
Oleh: NURUL JANUARTI
Tantangan hari ke-85 (tulisan ke-147)
#TantanganGurusiana
*
Aida langsung menyisihkan selembar daun akasia dari kertas tugasnya tanpa punya pikiran apapun karena ia ingin segera menyelesaikan tugas yang mulai tadi belum menemukan jawaban yang pas. Daun-daun akasia memang sering berjatuhan dan sampai masuk ke ruang kelas jika angin berhembus agak kencang. Entah kenapa kok pohon akasia yang dipilih bukan pohon-pohon yang lain untuk penghijauan area kampus tempat Aida kuliah. Awal Aida menginjakkan kakinya di kampus itu, pohon akasia sudah tinggi dan berjejer rapi di taman maupun halaman kampus.
Tugas sudah terselesaikan, santuy dulu aah....Desah Aida dalam hati sambil menyandarkan tubuhnya di kursi dan membuka buku cersilnya. Baru satu halaman dia membaca tiba-tiba ingat akan daun akasia yang Pak Han taruh di atas kertas tugas tadi. Ia ingat-ingat seperti ada goresan di permukaan daun, ia cari lagi lembaran daun akasia di sekitar tempat duduknya. Ya, ini yang dicari ternyata ada di bawah meja. Aida memungutnya, ternyata betul ada goresan di permukaannya. I LIKE YOU …haa, apa maksudnya ya Pak Han ini?. Buku cersil Aida masukkan lagi ke dalam tas, Ia baca berulang-ulang goresan huruf yang ada di permukaan daun akasia di tangannya. Antara percaya dan tidak, berjuta tanya berkecamuk dalam pikirannya. Aida simpan selembar daun akasia dalam dompet mungilnya agar tidak terbuang, karena ia masih penasaran dan ingin minta penjelasan pada si pemberi nanti jika kuliah usai.
Mata kuliah Pak Han telah berakhir, namun beliau langsung meninggalkan kelas dengan tergesa tanpa menoleh atau melirik sedikitpun pada Aida. Sebenarnya Aida ingin mengejarnya, namun ada rasa tidak enak pada teman-temannya yang masih banyak di kelas. Aidapun bergegas keluar kelas bersama ketiga teman kosnya untuk segera melaksanakan sholat dhuhur dan makan siang, karena setelah itu masih ada jam kuliah lagi.
“Da…Aida, kamu mulai tadi kok banyak diam, gak seperti biasanya selalu berkicau” tanya Mirna sedikit menggoda.
“Masak siih? Perasaan biasa saja” jawab Aida sekenanya.
“Heeeh, kamu sekarang kalau diajak ngomong kadang sering nggak fokus, ada apa sih Da? Jangan kau pendam sendiri kalau ada masalah, nanti jerawatmu tambah merajalela lo” Mirna mulai serius.
“Apa Pak Han melamarmu ya? Kok kamu jadi resah dan gelisah gitu” Mirna menatap Aida penuh tanya.
“Heee, gak boleh kepo yaa, belum saatnya aku cerita ya sobatku…tunggu tanggal mainnya” jawab Aida meski dengan nada gurau tapi malah bikin Mirna penasaran.
BERSAMBUNG
Salam Literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereen lanjut bun
Siap bund terima kasih
Mantap, guru jatuh cinta sama siswanya.
terima kasih bunda
Mirna masih penasaran terhadap Aida. Di tgg lanjutanx
Siap bunda terima kasih
Keren...dilanjut...
terima kasih bunda
Senengnya jadi Aida...pasti makin romantis ni Pak Han....lanjut Bu...keren
Terima ksih bunda
Sip bu , makin penasaran nih
Mantap bucan... ditunggu lanjutannya
Makasih bunda
Manis dan romantis Bunda. Salam literasi, salam sehat, terus berseri.
Aamiin..terima kasih pak
Kereeeen bu Ks lanjud nya saya tunggu
siap bu Yuli....ini masih tahap belajar bu, mohon masukkan yaa
Keren ceritanya bun... rangkaian aksaranya yang enak di baca.... penasaran bun..apa maksud pak Han menulis I like you di daun akasia buat Aida ya...di tunggu lanjutannya bun
Terima kasih bund. Siap lanjutkan bunda cantik
keren. ditunggu kelanjutannya
terima kasih pak