Nurul Januarti, S.Pd

Lahir di Jember, 26 Januari 1971. Sebagai Kepala Sekolah SDN Kajar 2 Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Tinggal di Perum PBI Blok D 5 Nangkaan Bondowoso....

Selengkapnya
Navigasi Web
SETIPIS ARI SENIKMAT KRIPIK TAPE
SETIPIS ARI SENIKMAT KRIPIK TAPE

SETIPIS ARI SENIKMAT KRIPIK TAPE

SETIPIS ARI SENIKMAT KRIPIK TAPE

Oleh: NURUL JANUARTI

Tantangan hari ke-5 (tulisan ke-75)

#TantanganGurusiana

Semua pasti tau andalan makanan khas Bondowoso adalah tape singkong. Tape Bondowoso tidak perlu diragukan lagi mutunya. Manisnya oke bingit, lembutnya... mak nyus. Sekarang ini penjual Tape Bondowoso sudah merambah ke luar Kabupaten Bondowoso. Di Situbondo utamanya di daerah Asembagus dapat ditemukan tidak hanya satu orang yang berjualan tape dengan label "Tape Bondowoso". Di Probolinggo, pertokoan pinggir jalan arah Pasuruan dengan mudah kita jumpai Tape Bondowoso pada pajangan yang dijual. Di Malang pun juga ada penjual Tape Bondowoso dengan tetap dijajakan di atas mobil terbuka. Baik di kota asal atau yang sudah dibawa keluar daerah, kekhasan kemasan dengan memberi nomor pada tape produksinya tetap lekat. Misalnya, tape 27. 31, 66, 77, 82, dan sekarang lebih banyak lagi. Entah berdasar apa pemberian nomor itu tidak diketahui jelas. Kemasannya pun juga tidak berubah yaitu dengan di kemas dalam besek(kotak bertutup yang tebuat dari anyaman bambu) yang dilapisi daun pisang di dalamnya.

Seiring perkembangan jaman, tape tidak hanya dapat kita nikmati asli tapenya. Aneka olahan dari bahan dasar tape sudah merambah pasar. Ada suwar-suwir, tape bakar, prol tape, bak pia tape, bronis tape, dan masih banyak lagi kreatifitas penjual untuk menarik minat konsumennya. Bahkan sekarang ini ada lagi olahan tape yang mulai beredar, tapi belum begitu tenar yaitu kripik tape. Usut punya usut ternyata rumah produksi kripik tape baru ada di Desa Kajar, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso. Kripik tape sangat tipis yang dikemas menarik dalam plastik cantik dengan dua rasa pilihan, yaitu pedas dan original. Kalau sudah ngemil ini rasanya tidak mau berhenti. Di samping rasanya, dengan ketipisannya tak membuat perut terasa kenyang. Merasakan sekali pasti ketagihan.

Naah yang bikin penasaran semua penikmatnya adalah bagaimana cara mengirisnya hingga setipis itu jadinya. Mau tau yaa? Ternyata bukan tapenya yang diiris lo. Tetapi tape yang sudah dibuat adonan dengan campuran parutan singkong kemudian diambil sedikit demi sedikit digiling memanjang pada penggilingan kulit pastel dengan ukuran yang tipis. Hasil penggilingan dijemur dalam bentuk tetap memanjang yang ditata di atas anyaman bambu berbentuk persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 1m x 1,5 m. Setelah benar-benar kering baru digunting- gunting sesuai selera, baru digoreng.

Naaah tambah penasaran untuk menikmati kripik tape yang setipis kulit ari kan? Ayo dicoba saja. Untuk mendapatkannya memang belum banyak di pasaran. Silahkan datang di CFD setiap hari Minggu pagi di alun-alun kota Bondowoso deretan depan kantor pos (kalau si Covid-19 sudah berlalu). Atau langsung ke rumah produksinya di Desa Kajar, Tenggarang, Bondowoso.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku mau bunda nurul..di Sumbar setahuku belum ada bunda.

10 Apr
Balas

Terimakasih infonya bu, awal saya mengira tape ditipiskan gak ditambah singkong

10 Apr
Balas

Bisa buat temen aktiftas itu Bu...

10 Apr
Balas



search

New Post