#TantanganGurusiana hari ke-25

Suasana di Pulau (4)

(Kampung Bilis- Bagian 2)

***

Selera orang beda-beda ya! Saya juga tak akan memkasa harus menyukai yang sama…hiiihiii. Bagi yang belum pernah makan bilis boleh di coba ya. Dijamiin rasanya mantul…suueerr! Aman dimakan, kecuali ada riwayat alergi.

Saat lagi banjir alias tumpah ruah harga bilisnya bisa turun drastis. Peminat bisa membeli agak banyak. Siap-siap menyetok, karena lumayan tahan lama disimpan, apalagi di bungkus rapi ataupun lebih aman di masukkan dalam kulkas.

Namun, saat susah mendapatkannya, tak jarang harga jualnya melambung tinggi, meskipun tinggal di “Kampung Bilis” tetap akan merasakan dampak perubahan harga ini.

Di rumah saya hampir ada terus stok bilis ini, sebab kami sekeluarga, apalagi anak-anak sangat menyukai sambal bilis campur kacang. Senang melihatnya, bilis berduaan sama kacang. Akur gitu…! Pas di makan, enak banget, pedas dan manis yang memanjakan lidah.

Ketika akan berangkat untuk berlibur, saya juga akan membeli bilis untuk oleh-oleh. Beberapa orang kenalan saya juga melakukan hal yang sama. Selain kerupuk atom (kerupuk ikan), bilis juga menjadi incaran untuk dijadikan buah tangan.

Untuk yang memiliki saudara di luar daerah, mereka juga bisa mengirim melalui paket jika tak sempat berkunjung.

Mendengar cerita teman saya yang berbisnis, mereka menjual bilis ini secara online di berbagai daerah di luar Anambas. Bisa jadi, jualan mereka ini sudah sampai ke luar negeri. Saya tak mencari tahu tentang ini lebuh lanjut.

Yang pastinya melalui tangan saya, baik yang dibawa langsung ataupun dipaketkan, bilis ini sudah sampai ke Tanjungpinang, Riau, Sakra Barat (NTB), Jawa Barat, magelang (Jawa tengah) dan luar negeri ke Singapura.

***

Kepulauan Anambas, 22 Januari 2021