#TantanganGurusiana hari ke-24

Suasana di Pulau

(4. Kampung Bilis)

***

Mata saya tertuju pada jam dinding, menunjukkan pukul 14.30. Waktunya pulang. Saya pamit kepada guru-guru yang ada di ruangan, lalu berjalan menuju parkiran.

Saya menstater sepeda motor. Beberapa kali baru bisa. Saya menjauh dari sekolah, dengan kecepatan 30-40 km/jam. Karena, speedometer rusak jadi saya tidak mengetahuinya secara pasti. Yang penting rem tidak rusak ya, agar selamat sampai tujuan.

Saya bisa sampai ke rumah dalam waktu kurang lebih 7 menit. Selama perjalanan, terlihat bentangan jaring memenuhi pinggir jalan dengan ikan bilis di atasnya. Kadang, pemilik ikan bilis juga menjemur di pelantar rumah mereka.

Pemandangan ini terilihat, jika nelayan mendapat hasil tangkapan dan bisa dijemur saat matahari bersahabat. Oleh sebab itu, kampung saya ini terkenal dengan nama “Kampung Bilis”. Bahkan jika banyak mendapatkannya, para pemilik ikan bilis ini akan mengupah orang untuk menjemur atau mengelola bilis mereka.

Berbagai jenis bilis di jual dengan harga yang berbeda-beda sesuai kualitas atau permintaan pasarnya. Yang sangat laris adalah bilis hijau. Paling di cari-cari, meskipun harganya lebih tinggi dari jenis yang lain. Saya juga lebih menyukai jenis ini, dari segi rasa gurih dan nikmat.

Selera orang beda-beda ya! Saya juga tak akan memaksa harus menyukai yang sama…hiiihiii. Bagi yang belum pernah makan bilis, boleh di coba ya. Dijamiin rasanya mantul…suueerr! Aman dimakan, kecuali ada riwayat alergi.

Bersambung....

***

Kepulauan Anambas, 21 Januari 2021