Nurul Ludfia Rochmah

Saya Nurul Ludfia Rochmah, guru MAN 1 Banyuwangi, yang sudah mengenal media guru sejaK MWC pertama di Batu Malang tahun 2017. Buku saya berjudul Kopi dan Karbit...

Selengkapnya
Navigasi Web
CATATAN UKG SAYA

CATATAN UKG SAYA

CATATAN UKG SAYA

#day308

20112020

Persiapan mengikuti kegiatan UKG hari ini hampir-hampir nihil. Aku gak ada persiapan. Kamu juga kan? Mungkin ada juga sih yang melakukan persiapan. Mereka yang tergolong guru rajin, tekun, dan suka menabung. Untung aku dan kamu bukan golongan itu. Itulah sebabnya maka kita disebut jodoh. Ini memang aneh. Kita jodoh karena sama-sama peserta UKG.

Materi UKG yang katanya meliputi pengetahuan pedagogik yang harus kita baca dan kalau perlu kita hapal itu juga ternyata tidak ada. Yang ada hanya materi masing-masing mapel. Bila sedikit saja diamati, soal-soal itu lebih banyak bersifat praktis dan penerapan. Kataku sih, jadi lebih banyak bermain logika. Ada juga soal yang menghibur, karena jawabannya terkesan menjebak dan lucu cara menjebaknya. Mengapa lucu? Karena ketika menemukan jawaban soal tersebut aku sempat tertawa. Spontan aku mikir, tentu pembuat soalnya punya daya humor yang tinggi (seperti kamu) sehingga kelucuannya nyelip pada soal yang dibuatnya. Untung yang kedua, kamu bukan pembuat soal meski kamu termasuk lucu.

Tentang servermu yang tiga kali error itu, aku kurang tahu siapa yang bersalah. Operator, sinyal, laptop yang gak support, atau sabotase Bang Jago. Kamu juga tidak sempat cerita penyebabnya. Ke-error-an itu tentu menghambatmu mengerjakan soal-soal UKG. Kamu jadi terlambat mengerjakan. Namun, mungkin saja jika server tidak error, kamu juga akan terlambat mengerjakan karena kamu tidak ingin cepat-cepat mengerjakan. Aku sih setuju saja karena kita punya semboyan biar terlambat asalkan tidak cepat. Kita juga punya motto kalau bisa diperlambat mengapa harus dipercepat. Toh, makan cepat-cepat itu bisa menyebabkan tersedak.

Untung yang ketiga, materi kita tidak ada hitung-hitungan kecuali satu soal saja. Dari 60 soal, 59 di antaranya berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Bayangkan jika kita guru matematika, lalu angka-angka berebut ingin dihitung, tentu kita akan sangat sibuk. Kita sibuk menghitung angka-angka. Lalu kapan kita punya waktu untuk duduk di bawah temaram separuh purnama lalu menghitung bintang-bintang?

Dua guru matematika yang tadi satu sesi denganku sangat serius mengerjakan soal-soal. Tidak sepertiku, yang tidak serius sama sekali. Justru aku sangat serius berpikir mengapa dalam mengerjakan soal-soal ini aku tidak serius. Aku baru menemukan jawabannya setelah soal-soal UKG itu selesai kukerjakan. Ternyata penyebab aku tidak serius itu karena aku tidak suka tidak bercanda.

Dua guru matematika, temanku itu, masih serius mengerjakan hingga tidak menyadari waktu mengerjakan sudah tinggal sedikit lagi. Ketika jatah mengerjakan habis, halaman UKG mereka logout dengan sendirinya. Masih ada beberapa soal yang belum sempat dikerjakan. Kata operator tidak apa-apa. Jawaban yang ada sudah tersimpan. Benarkah begitu? Aku belum sempat bertanya lebih lanjut.

Yang menjadi pemikiran dan harusnya menjadi bahan renungan bagi guru, khususnya guru matematika, seperti temanku itu adalah mereka saja sebagai guru, kewalahan mengerjakan soal yang sudah diberikan kepadanya, apalagi para siswa yang diberinya soal-soal di kelas. Jangan beralasan waktu pengerjaannya kurang. Jangan bilang soalnya terlalu banyak. Jangan bilang juga soal UKG-nya terlalu sulit. Jangan sekali-kali bilang ‘aku tidak ada persiapan yang cukup untuk UKG ini’. Hal ini karena para siswa akan mencontoh jawaban tersebut.

Besok aku mau bilang agar mereka mengurangi penugasan mengerjakan soal-soal matematika yang terlalu banyak, terlalu sulit, dan waktu pengerjaan yang pendek. Mereka juga harus maklum jika siswanya bilang masih belum selesai mengerjakan soal atau siswa mengeluh tidak bisa mengerjakan soal matematika. Di bagian terakhir ini, aku terlalu serius berkata-kata ya, padahal itu hanya kata-kata bukan angka-angka. Tidak semestinya aku terlalu serius berkata-kata karena ini ukg, bukan perasaan. Meskipun perasaan juga tidak sebercanda itu, bukan? Kita adalah orang yang serius terhadap perasaan, bukan terhadap UKG. #salam wafer dan lemper

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam kenal ya bunda

20 Nov
Balas

salam kenal kembali bu murini

20 Nov

Ulasannya mantap, Bun. Salam sukses.

20 Nov
Balas

makasih bu siti

20 Nov



search

New Post