GESAH
GESAH
#day292
04112020
Perempuan cerdas dan hangat lebih keren dibandingkan perempuan cantik. Namun lebih bagus lagi jika ia cerdas, hangat, dan sedap dipandang juga. Siapa juga mau kalau gitu.
Tambah satu lebih baik. Dia penulis. Berbincang dengannya membuat waktu berjalan cepat.
“Saya mau karyanya lebih terkenal dibandingkan orangnya”
“Ah, masak. Orangnya juga penting dong, dua-duanya penting”
“Anda paham psikologi kayaknya. Sedemikian rupa menekan orang hingga mau tak mau ia harus jujur.
“Ya, begitu. Tapi jujur saya suka membaca buku-buku Anda. Baru kali ini saya berbincang dengan perempuan komplet. Katanya bukumu best seller yaa?”
“Yaa, tidak terlalu. Lima belas ribuan, Mas. Ada juga buku kedua, tapi cuman tiga ribuan. Masih Banyakan buku CPNS.”
“Lah, jangan bandingkan. Kalau mau, bandingkan sekalian sama penjualan kitab suci.”
Pembicaraan perdana sudah terasa cair. Perempuan ini cermat melihat situasi pembicaraan. Saat diajak ‘belok’, dia bisa berkelit dan mengembalikan pembicaraan pada topiknya.
“Gimana proses menulis yang kamu lakukan?”
“Sebelum menulis saya melakukan riset dulu. Misalnya nih, saya mau nulis dengan setting tahun 90-an. Saya mulai dengan survai film apa yang disukai? Musik favorit di tahun 90-an? Suka lihat Voltus nggak? Nah, dari riset itu saya bisa menulis.”
“Saya suka Voltus. Bahkan hafal soundtrack-nya.”
“Hebaat, saya langsung bisa membayangkan Mas, keren ikut casting jadi Voltus. Badan udah kekar gitu.”
“Film Voltus itu botol.”
“Apa itu?”
“Bodoh dan tolol. Voltus kan suka ambil pedang dari dadanya. Nah, harusnya dia mendongak ke atas. Kalau pandangan ke depan, bisa-bisa habis itu dagu.”
“Oh iya, ya. Bener juga”
Perempuan itu sebut saja Mawar, sangat pandai memuji, sampai-sampai yang dipuji salting.
“Kembali ke topik tadi, sampai mana ya Mas? Oh ya, sampai riset yaa.
“Iya. Oh ya, Tahun 90-an itu kalau tidak salah masih pake telpon duduk ya.”
“Oh, ya, gimana tuh? Kayaknya keren.”
“Kalau mau nelpon, kita harus memutar nomornya dengan cara memasukkan tangan ke lubang yang ada di badan telpon. Gagang telpon kita dekatkan dengan telinga. Lalu kita mulai memutar nomor dari kiri ke kanan. Atau ada juga model telpon dengan pakai pencetan. “Kalau di telpon umum?”
“Kita pakai koin untuk bisa menelpon. Kalau ada yang nge-trik, bisa memakai kembali koin yang sudah dimasukkan. Caranya koin itu diikat pake tali. Bila sudah separuh waktu menelpon kita tarik keluar uang itu, lalu kita masukkan lagi. Jadi percakapan bisa bertambah lama. Bikin rugi telkom tapi.”
“Wah, asik caranya. Ada yang lebih sangar lagi nggak?”
“Ada, bobol bank. Mau tahu caranya?”
“Sabar Mas. Emosional banget sih.”
“Ouw, jadi Mas pernah bobol bank?”
“Ohh Tuhan!”
Mawar bercerita, berdasarkan risetnya, anak-anak di tahun 90-an paling suka main keong. Mereka masih belum mengenal gawai.
“Kadang rumah keongnya dicat.”
“Sekarang keong gak ada kerjaan. Dulu dia untuk narik kuda.”
“Keong juga ada proses transmigrasi loh Mas.”
“Wah, media harus memberitakan ini.”
“Kadang kita mengabaikan hal yang kecil-kecil.”
“Iya, biarpun kecil, rumah keong punya banyak manfaat yaaa. Bisa buat kerokan juga.”
“Iya, iya paham. Tujuan hidup ini apalagi sih Mas, selain menebar manfaat.”
Dua orang tolol ketemu ngomongnya tentang keong, sebuah pembicaraan yang berbobot. Mawar punya perusahaan desain kreatif yang membuat konten menarik.
“Kamu udah punya perusahaan, nulis buku. Apa target berikutnya?”
“Bisa menikmati hasil pekerjaan. Dulu saya mengerjakan bermacam-macam. Sering begadang. Lama-lama saya mikir kalau sakit gimana. Sering sakit lalu mati. Kapan akan menikmati hasil kerja setengah mati. Padahal sebagai seniman, biasanya hasil karyanya akan dihargai mahal jika pemiliknya sudah mati. Jadi gimana?”
“Jawaban simpelnya gak usah terkenal. Gini-gini saja. Penginnya hidup panjang dan bisa menikmati hidup.
“Iya benar. Penginnya kreatif dan bisnis berjalan seiring, tapi susah dan capek.”
“Ada bisnis yang menarik.”
“Apa?”
“Bisnis Keong.”
“Apa bedanya keong sama bekicot?”
“Sama-sama berlendir.”
“Yah, Saya tidak setuju sih. Tapi gak papa. Bila kita ingin menghindari konflik, setuju saja dengan pendapat orang.”
“By the way, Kamu ambisius nggak sih?”
“Enggak. Ada sih cita-cita, berusaha menggapai tapi tidak ambisius. Tidak ada target tapi dikerjakan. Pekerjaan itu diniatkan bisa survive. Saya juga pengin bikin perusahaan lagi yang akan saya beri nama PT Bahagia Selamanya.”
“Dari mana idenya?”
“Dari bak belakang truk.”
“Tadinya sih ada tulisan yang lain yang saya lihat. ‘Abang Pulang.’ Masak iya saya beri nama PT Abang Pulang. Dari mana bahagianya?”
“Eh jangan salah. Ada logikanya. Bila abang pulang hidup terasa bahagia. Tuh, kaan. Bahagia itu sederhana ketika abang pulang.”
“Eh ya, bener, bener. Mas hebat yaa. Kalau gitu nanti perusahaan baru akan kuberi nama PT Keong Sejati. Kayaknya keren. Ia keong yang berbeda dibandingkan lainnya. Ia bisa melawan stigma orang. Keong akan mati jika ia keluar cangkang. Bila di dalam berarti dia hidup. Nah ia akan ke luar cangkang tapi tetap hidup.”
Perempuan bernama mawar ini wangi tapi berduri. Jika tidak hati-hati akan tertusuk hati. Ini lebih parah tentunya.
“Perempuan seperti Anda pasti menomorduakan pernikahan.”
“Wah, mulai pressure ini. Saya tidak terpengaruh. Nikah itu takdir. Berkarya duluan untuk dapat memberikan manfaat. Mungkin takdirnya masih harus begini.”
“Udah ada calon?”
“Belum. Berkarya duluan untuk dapat memberikan manfaat. Setelah bikin karya, promosi, menjual, dan pasar harus diberi tahu. Intinya setelah bikin karya, saya memikirkan juga marketingnya. Itu saya sih. Tiap orang punya formula berbeda-beda ya.”
“Mawar, kita harus ketemu lagi nih.”
“Jangan. Ini sudah cukup.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar