TITAH
3. TITAH
#d#day347
30122020
Apakah kamu yakin memilih dia sebagai perwakilan untuk lomba IPA? Pak, tolong pikirkan lagi pemilihan peserta delegasi lomba IPA? Seingat saya, Titah itu tidak begitu pandai dalam pelajaran, apa benar dia mampu? Masih ada anak lain yang rangking tinggi, kenapa tidak memilih mereka saja? Dia termasuk anak rata-rata umumnya, tidak terlalu istimewa, kenapa memilih dia? Itu adalah kata-kata yang diajukan banyak teman guru ketika saya menunjuk Titah sebagai delegasi yang mewakili lomba bidang IPA saat itu.
Kata orang pandangan pertama memiliki kesan yang mendalam ada benarnya. Sering mendapat ucapan negatif membuat Titah menjadi termotivasi ketika pertama kali bertemu saya sebagai guru baru di kelasnya. Apalagi saat itu gaya mengajar saya berbeda dengan guru-guru dia sebelumnya. Di hari pertama saya, saya memberikan permainan kecil untuk menguji semangat anak-anak dikelas tersebut tapi permainan yang diberikan masih tentang pelajaran. Kesan pertama yang diberikan Titah sebagai murid membuat saya merasa nyaman dan bersemangat dalam mengajar di kelas tersebut karena pandangan dia kepada pelajaran seperti anak kecil melihat sebuah permainan, penuh dengan semangat yang menggila.
Kesan itulah yang saya ingat sampai saat ini bahwa ada murid yang penuh motivasi yang menyelesaikan tugas dari saya dengan penuh semangat, tidak pernah membantah dengan setiap perintah yang saya berikan meskipun itu adalah perintah yang sulit jika diukur oleh kemampuan anak seumuran dia di kelasnya berbeda dengan respon dari teman sebayanya yang sering meminta keringanan dan menghindari kepayahan dalam belajar. Meski terkesan sepele tapi hal inilah yang membuat saya yakin menunjuk Titah untuk berpartisipasi dalam lomba IPA walaupun banyak yang memberi saran saya untuk memilih anak lain yang memiliki peringkat dan rekaman nilai yang lebih baik. Bahkan orang tua Titah juga meragukan keputusan saya saat itu tapi meskipun semua meragukan, tidak ada yang menghambat proses pembimbingan lomba tersebut.
Keyakinan saat itu membuahkan hasil. Titah berhasil mendapatkan juara 1 untuk kategori bidang IPA dan terus mempertahankan semangat belajarnya di mata pelajaran tersebut meskipun sebelumnya memiliki nilai rata-rata biasa tapi setelah kejadian itu nilainya mulai meningkat pesat dan tetap dengan peringkat satu untuk pelajaran IPA di kelasnya. Kejutan yang terbesar adalah ketika lulus kelas enam dia mendapat nilai ujian terbaik di tingkat kabupaten Banyuwangi untuk pelajaran lain yang serupa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar