Spesialnya Siswaku
Spesialnya Siswaku
Dia unik sekali. Anak berumur 8 tahun itu, berperawakan kecil dengan kulit putih, rambut lurus, hidung mancung, termasuk kriteria tampan kalau menurutku. Setiap hari aku harus mengurut dada dibuatnya. Dalam kelas ini dialah yang paling aktif.
Memulai pelajaran dengan doa, dan dia pun mulai beraksi. Saat teman-temannya dengan khusyu’ berdoa, kepalanya mulai melihat kanan dan kiri. Dan tangannya pun mulai beraksi. ‘’Plak..” , sebuah pukulan kecil mendarat di pipi Aqil. Dan Aqil pun membalas dengan memukul pipi Rayyan kembali. Lalu kegaduhan kecil terjadi saat berdoa. Aku sebagai wali kelas mereka mendatangi mereka dan melerai perkelahian kecil yang terjadi. Setelah kulerai, perkelahian pun mereda. Saat pelajaran akan dimulai, Rayyan kembali membuat ulah. Dia berjalan kearah temannya dan mulai beraksi lagi. Kali ini dia menendang kaki Diva. Tak ayal, Diva menangis dibuatnya. Aku mendatangi mereka. Aku bertanya pada Rayyan. Rayyan, kok si Diva dipukul? Apa Diva ada buat salah sama Rayyan? Eeee.. eee… Rayyan tidak bisa menjawab pertanyaanku. Kemudian aku balik menanya Diva, Diva, apa Diva ada buat salah sama Rayyan? Enggak ada Bu. Rayyan tiba-tiba jalan dan menendang kaki Diva. Kata Diva masih sesenggukan ambil sesekali mengusap air mata di pipinya. Wajah Rayyan tampak menunduk menyesali perbuatannya. Ah.. mungkin Rayyan hanya usil seperti layaknya anak-anak biasanya. Ayo Rayyan, minta maaf sama Diva. Rayyan dengan ragu mengulurkan tangannya, meminta maaf pada Diva. Diva dengan uring-uringan menyambut uluran tangan Rayyan. Dan mereka pun berteman kembali. Saat keluar main tiba, aku memperhatikan tindak-tanduk Rayyan. Memang anak ini super aktif sekali. Bukan hanya berlari-larian, pasti setiap bermain ada saja temannya yang menjadi korban keusilannya. Ya dipukullah, ya diejeklah, ada saja tingkahnya yang membuat aku sebagai guru menjadi naik amarahku. Asal ditanya dia hanya menunduk diam saja. Alih-alih punya cerita, aku menyelidiki latar belakang keluarganya. Ayah dan Ibunya adalah pengusaha, mereka berjualan Martabak Mesir. Sehari-harinya mereka sangat sibuk sekali dan hanya sedikit waku yang disediakan bua Rayyan. Hati kecilku menangis. Sangat sedikit sekali waktu yang disediakan untuk Rayyan. Pantaslah kalau anak ini sangat aktif, kiranya Rayyan hanya mencari secuil perhatian dan mungkin caranya adalah dengan mengusili temannya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul Bund, perhatian hal sering terlupakan, padahal betapa pentingnya hal itu diberikan. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih Bu..