Nurul Qomariyah

Guru di TK Negeri Pembina Sampang, Madura. Alumni UNESA, aktivis di organisasi internal kampus (BEM), dan organisasi eksternal (HmI) selama menjadi mahasis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Asperger (bagian 1)

Asperger (bagian 1)

Secara fisik anak didik saya ini terlihat "sama" dengan anak lain pada umumnya. Dia memiliki tubuh yang cukup tinggi dan berisi, kulitnya putih bersih, pipinya seperti bakpao sehingga teman-temannya tertarik untuk mencubitnya, gemas.

Setelah mengenalnya, baru saya mengetahui jika anak tersebut "istimewa".

Selama di sekolah dia didampingi oleh pengasuhnya. Saat senam atau upacara dia asik ke sana kemari, kadang tampak senyum sendiri, kadang dia menggerak-gerakkan jarinya seperti sedang menghitung. Jika berjalan kakinya agak berjinjit. Selalu membawa susu sebotol besar dan tempat air yang diminum dengan cara disedot. Namun saat kegiatan di dalam kelas pengasuhnya menunggu di luar.

Anak itu tidak pernah menoleh jika dipanggil namanya, tidak pernah menyapa apalagi bermain dengan teman-temannya, selalu asik dalam dunianya sendiri. Saya pikir anak tersebut mengalami autisme.

Lalu saya mencoba untuk bertanya pada pengasuhnya dengan hati-hati, khawatir perkataan saya menyinggung perasaannya, karena biasanya anak lebih lekat dan menghabiskan waktu lebih banyak bersama pengasuhnya sehingga kedekatan emosional yang terbangun di antara keduanya lebih besar daripada orang tuanya.

Akhirnya saya memperoleh informasi bahwa anak asuhnya memiliki perubahan perilaku yang signifikan karena terbiasa fokus memainkan gadget sejak usianya lebih dari 1 tahun. Mamanya termasuk perempuan karir, ayahnya juga termasuk pengusaha sukses. Anggota keluarga lainnya yang tinggal seatap ialah kakek dan neneknya.

Saya guru TK Kelompok B, setelah berkomunikasi dengan gurunya terdahulu, saya pun mengadopsi cara menangani anak itu saat kegiatan belajar mengajar. Setelah memfasilitasi dan membimbing temannya untuk mengerjakan tugas barulah saya mendampinginya. Dia pun cuek dan menikmati hobinya bermain plastisin di area agama, ataupun berkeliling di dalam kelas, namun jika saya lengah dia akan menulis atau menggambar di tembok menggunakan krayon.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post