Nurul Qomariyah

Guru di TK Negeri Pembina Sampang, Madura. Alumni UNESA, aktivis di organisasi internal kampus (BEM), dan organisasi eksternal (HmI) selama menjadi mahasis...

Selengkapnya
Navigasi Web
EKSPERIMEN GELEMBUNG BERANAK
#sains #eksperimen #bdrasik

EKSPERIMEN GELEMBUNG BERANAK

Kegiatan belajar di rumah sudah berlangsung tiga bulan lamanya. Walimurid dan anak didik merasa sehari bagaikan seminggu. Banyak yang mengharapkan sekolah kembali dibuka. Anak-anak sudah bosan, orang tua sudah mati gaya.

Saya bukan bermaksud men- judge, hanya berasumsi. Ada yang menilai bahwasannya terlalu dini memasukkan anak ke sekolah akan membuat anak jenuh. Hal itu dapat mempengaruhi motivasi belajarnya di kemudian hari (dampak negatif). Saat ini kenyataan menunjukkan sebaliknya.

Saya pikir semua manusia di bumi pasti akan pernah merasakan jenuh atau bosan. Akibat rutinitas yang sama dan berlangsung lama. Mustahil malah kalau ada orang yang selalu bersemangat dari awal sampai akhir. Dalam rentang waktu satu hari saja, orang dapat berubah mood-nya.

Lembaga pendidikan anak usia dini mulai dari PAUD non formal dan formal didirikan bukan tanpa landasan. Orang tua yang harus menyekolahkan anak sedini mungkin juga bukan tanpa alasan. Idealisme saya ketika kuliah mengambil jurusan PG-PAUD adalah saya akan mendapatkan bekal yang saya butuhkan kelak dalam mendidik anak sendiri. Qodarulloh lulus kuliah saya diterima menjadi ASN guru TK. Hal tersebut sering membuat saya mengesampingkan idealisme.

Sampai saat ini menurut saya hanya open recruitment guru PAUD yang mencantumkan kualifikasi lain selain akademik. Dibutuhkan guru TK, syarat: menyukai anak-anak, sabar, lincah, kreatif, inovatif dan semacam itu. Namun selama masa pandemi, masyarakat awam mengatakan kami makan gaji buta. Saya tidak tersinggung karena saya tidak merasa seperti yang dikatakan mereka.

Sebagaimana foto dalam tulisan ketiga saya ini, sejak kemarin lusa saya jadwal untuk video call grup. Kami melakukan percobaan kegiatan sains bersamaan, membuat gelembung beranak (gelembung di dalam gelembung). Eksperimen sederhana menggunakan alat dan bahan yang ada di rumah, yaitu: air setengah gelas, sedotan, gula pasir, sabun cuci piring, sendok, kertas.

Caranya mudah dan menyenangkan, ternyata bukan untuk anak saja, orang tuanya pun ikut-ikutan. Tuangkan satu sendok gula ke dalam setengah gelas air, tambahkan sabun cuci piring dua sendok, aduk hingga tercampur. Kemudian basahi kertas dengan air tersebut sampai merata. Celupkan sedotan ke dalam air, tiupkan di atas kertas (buat gelembung pertama). Masukkan sedotan pada gelembung pertama dan tiup (menjadi gelembung-gelembung kecil).

Selama beberapa waktu gelembung kecil yang awalnya ada di dalam akan keluar. Seperti kata anak didik saya, ketika gelembung kecil di dalam gelembung besar artinya gelembung besar sedang mengandung. Saat gelembung kecil keluar berarti gelembung besar sudah melahirkan.

Percobaan ini perlu didampingi oleh orang dewasa karena berbahaya bagi anak yang belum mengerti antara meniup dan menyedot (menghisap). Demikian sekilas kegiatan belajar di rumah yang saya lakukan bersama anak didik dan wali murid. Nantikan tulisan saya berikutnya. Silakan kalau mau mencoba dan mau membagikan tulisan saya ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Di PAUD tidak dianjurkan calitung (membaca menulis dan berhitung)Tapi bermain sambil belajar.Dan belajar dari melihat mendengar (hafalan) dan menirukan saja. Sangat dianjurkan belajar kontruksivisme (bongkar pasang). Jangan rebut masa emasnya dg pola pikir orang dewasa. Akan berakibat fatal.

16 Jun
Balas

Siap. Selama kegiatan menyenangkan buat mereka. Anak-anak tidak menyadari mereka telah belajar saat bermain. Menurut mereka, calistung itu baru belajar. Jadi, saya kadang dianggap ndak ngajarin anak2 belajar..

19 Jun

Pengalaman belajar yang menarik untuk dishare....Tapi mohon maaf sebelumnya, Ibu. Mengenai terlalu dini orang tua dalam menyekolahkan anaknya, bukanlah suatu pernyataaan tanpa dasar. Ibu bisa baca referensi dari para psikolog mengenai hal tersebut.Karena efek jenuhnya bukan di TK, tapi saat anak-anak berada di SD atau sekolah lanjutan lainnya. Bahkan untuk anak-anak di bawah 6 tahun yg daftar ke SD, harus disertai keterangan pemeriksaan dari Psikolog. Demikian dari saya...Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.Salam kenal...Salam Literasi...

15 Jun
Balas

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan saya dan atas masukannya.. maksud saya lebih kepada tidak menyudutkan orang yang memilih menyekolahkan anak terlalu dini. Masing-masing memiliki dasar dan keyakinan yang kuat terhadap penentuan keputusan atas pilihan yang ada..

15 Jun



search

New Post