Nurul Qomariyah

Guru di TK Negeri Pembina Sampang, Madura. Alumni UNESA, aktivis di organisasi internal kampus (BEM), dan organisasi eksternal (HmI) selama menjadi mahasis...

Selengkapnya
Navigasi Web
GUNAKAN MASKER
#safe #stayathome #corona

GUNAKAN MASKER

Sekitar 9 tahun yang lalu, semasa mahasiswa di kampus pendidikan UNESA, rutinitas dan mobilitas saya sehari-hari dapat dikatakan cukup tinggi. Sehubungan dengan lokasi kampus yang terpisah, kurang lebih ada 5 saat itu, di Surabaya-Sidoarjo. Kampus pusat UNESA terletak di Ketintang, Fakultas Ilmu Pendidikan ada di Lidah Wetan, cabang jurusan PGSD di Mustopo, jurusan PLB di Gedangan, dan kampus saya sendiri jurusan PG-PAUD ada di Jl. Teratai, dekat dengan Gelora 10 November/GOR Tambaksari.

Sebagai aktivis di ormawa (BEM) dan ormek (HmI), kalau pagi biasanya masih di Teratai. Siangnya di lidah wetan, sore di Ketintang, lanjut ke Tenggilis Lama sebagai relawan pendidik di Rumah Kita. Malam di sekretariat HmI Cabang Surabaya dekat stasiun Gubeng atau entah ada dimana saja saya, yang pasti hilir mudik ke sana kemari. Kadang bepergian naik sepeda gunung atau len/bemo atau sepeda motor.

Saya termasuk orang yang cuek, sehingga akrab dengan debu dan asap. Karena Surabaya termasuk kota besar di Jawa Timur yang polusinya mengkhawatirkan. Diukur dari banyaknya pabrik, padatnya kendaraan. Menurut saya pada saat itu ketika melihat mahasiswi memakai masker dan sarung tangan adalah orang yang kemayu (sok cantik). Sehingga saya kemana-mana terbilang jarang atau hampir tidak pernah menggunakan masker dan sarung tangan walaupun saya sempat mencoba perawatan kecantikan.

Hingga suatu hari saya mengalami batuk berdahak tiada henti, selama beberapa minggu. Karena takut saya sampai rontgen ke Rumah Sakit, hasilnya paru-paru saya dinyatakan baik-baik saja. Tapi batuk itu tetap bertahan. Pada akhirnya saya konsultasi dengan dokter pribadi dan didiagnosa alergi debu. Dokter menyarankan selama satu bulan ke depan saya tidak mengkonsumsi buah dan sayur, what? Saya mampu menuruti saran dokter dua minggu saja. Tetap saya pakai masker kalau ingat.

Disaat pandemi corona seperti ini pemikiran saya berubah. Penggunaan masker merupakan keharusan jika terpaksa ke luar rumah. Alhasil ketika saya mau tidak mau harus ke luar rumah, apalagi anak pertama saya, perempuan usia hampir empat tahun menangis minta ikut, bosan katanya, kami berdua memakai masker. Alangkah heran, sebal, terkejutnya saya melihat jalanan ramai, mayoritas tidak menggunakan masker apalagi menjaga jarak. Come on dear netizen yang budiman, kalau kau tidak peduli dengan orang yang berjuang rela bertaruh nyawa merawat pasien yang terinfeksi Corona, paling tidak engkau harus peduli pada keselamatan jiwamu sendiri.

Realita menghadapi virus yang tak tampak mata, kesadaran masyarakat kurang. Pencanangan program pemerintah work from home dan belajar di rumah saja hanya berlaku bagi sebagian tertentu masyarakat. Lainnya abai dengan alasan tidak terbiasa menggunakan masker, pengap, buat apa, di sini aman, katanya. Ketika hati merasa sangsi, logika juga tidak akan menerima. Oleh sebab itu, tulisan ini saya buat dengan harapan bagi yang membacanya, melanjutkan pada yang lain. Sampaikanlah bagaimanapun responnya, ingatkanlah untuk menggunakan masker. Semoga kita dimampukan oleh Allah SWT dan lolos dari virus Corona, aamiin yaa robbal alamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kudunya begini. Sukses selalu.

20 May
Balas

Meniru bunda

20 May

Keren bun.. Sependapat

20 May
Balas

Terimakasih apresiasinya bundaSemoga yang belum sadar mendapatkan hidayah, supaya Corona cepat berlalu..

20 May
Balas

Tulisannya keren bu, salam kenal

20 May
Balas

Maturnuwun bunda, iya salam dari pulau garam..

20 May

Keren ibu satu ini,,....

20 May
Balas

Alhamdulillah panutanku

20 May

Keren

20 May
Balas

Makasih bunda..

20 May

Semoga yang belum memakai masker tumbuh kesadarannya,

20 May
Balas

Aamiin yaa robbal alamiin.. harapan kita semua ya

20 May

Keren banget

20 May
Balas

Maturnuwun bunda..

20 May



search

New Post