Nurul wafiyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terimakasih atas rasa sakit ini

Terimakasih atas rasa sakit ini

“Jangan pernah menyakiti hati orang yang telah berjuang mati matian untukmu” sebuah kalimat yang kutulis untuk membalas pesan perminta maaf dari Pak Darma, atasan di kantorku. Butuh keberanian besar untuk memaafkannya atas luka yang dia goreskan. Masih tergambar jelas kejadian yang dalam beberapa minggu memenuhi fikiranku.

“Maaf Karin, saya harus menghentikan proyek yang sudah kamu upayakan kemaren..karena saya memiliki konsep yang mungkin lebih sederhana” kata pak darma di ujung rapat siang itu.

Deg…jantungku seakan langsung berhenti. Tanpa diskusi, tanpa pemberitahuan sebelaumnya tiba tiba aku harus menghentikan proyek yang selama ini sudah kuupayakan dengan sangat keras. Jika memang ada yang tidak sesuai, mengapa tidak mengoreksinya dari awal. Tiba tiba mengabaikan tiap tetesan keringat diujung keberhasilan. Tinggal satu langkahh lagi. Aku terdiam tanpa bantahan. Tak mampu berucap apapun..

“Bagaimana, Rin? Kamu masih bisa kok bergabung di tim yang baru” kata pak darma lagi

“Hah????” protesku dalam hati. Tentu saja aku tidak akan melakukannya, bahkan memikirkannyapun tidak.

Kutarik nafas dengan berat, sembari berucap

“Maaf Pak, ini sangat mengejutkan bagi saya. Sebelum rapat tadi saya sudsh siap untuk mempresentasikan progres proyek kami yang sudah mencapai 85% dan tiba tiba Bapak menghentikannya tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu. Saya merasa bapak meniadakan apa yang kami upayakan. Maka izinkan saya untuk menepi sejenak, mencoba untuk memahami keputusan ini” kataku pelan.

Tanpa menunggu reaksinya, aku melangkah meninggalkan ruang rapat tanpa sepatahpun. Aku benar benar tidak bisa menerima penolakan ini. Kupacu mobil tuaku dan kutumpahkan air mataku tanpa kuingin seorangpun tahu. Air mata yang selama ini kujaga untuk tidak menetes.

Aku berada di tim ini lebih 8 tahun. Melakukan banyak upaya keras yang orang lain tidak lakukan. Menghabiskan banyak waktu dan melalui malam malam yang panjang untuk menyelesaikan pekerjan yang harusnya dilakukan oleh anngota tim lainnya termasuk Pak Darma. Tanpa ada sedetik pun terlewati tanpa memikirkan strategi pencapaian terbaik di tim ini. Mengabaikan kebutuhan tubuh untuk bersantai. Bahkan mengabaikan tanda kelelahan yang sering disampaikan oleh tubuh . Dan akhirnya aku diabaikan untuk sebuah alasan yang tak bisa aku fahami.

Kutepikan mobilku, karena tangisku semakin menyesakkan dada dan mengaburkan pandanganku. Ya Allah…ternyata begini sakitnya diabaikan.

Hari demi terasa semakin menyiksa. Menyadari aku tidak lagi menjadi bagian dari sebuah tim yang selama ini aku bangun dengan tidak mudah. Dan semakin menyakitkan karena semua orang yang selama ini berproses bersamapun meninggalkanku sendiri.Aku banyak menghabiskan waktu di sudut ruangan dengan rasa kikuk dan serba salah.

Suara dering gawaiku mengaejutkanku lagi. Panggilan ke 5 dari Pak Darma yang dari tadi kuabaikan. Kulemparkan gawaiku ke atas sofa dan beranjak ke ruang baca yang berada di beranda samping rumah. Kuambil buku yang sudah lama teronggok diujung meja. Kubaca dengan malas. Tetiba pandanganku tertuju pada kalimat yang seolah dihadirkan Allah untuk membasahi keringnya hatiku.

“setiap orang dihadirkan Allah dengan alasan yang baik

Orang baik dihadirkan untuk membahagiakanmu

Orang yang menyakitimu dihadirkan untuk memberimu pelajaran

Orang yang terbaik dihadirkan untuk memberikan kenangan “

Hatiku berdesir pelan ketika membacanya. Desir yang kali ini terasa begitu hangat. Terlalu lama aku terjebak dalam rasa sakit yang kubiarkan terus bersemayam .Merenggut hari hari bahagiaku, tanpa memberi kesempatan pada hati untuk memaafkan. Aku lupa bahwa memaafkan adalah cara terbaik untuk melanjutkan hidup dengan bahagia. Amarah yang menguasaiku juga mengaburkan pemahaman bahwa setiap kejadian, baik dan buruk, diturunkan oleh Allah untuk memperbaiki kualitas hidup kita. Ah…..tidak semua rencana kita akan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Teringat ucapan seorang sahabat “jika rencanamu berhasil, itu karena petunjuk Allah. Tapi jika sebaliknya, itu artinya Allah sedang melindungimu”. I got it, Kali ini aku faham ya Allah…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang menarik

14 Feb
Balas



search

New Post