TagurHariKe-3 Pelangi (episode 1)
Aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana, bapak adalah seorang dosen tapi tidak PNS walaupun demikian beliau adalah Pendakwah, Juri MTQ sementara ibuku sehari harinya adalah guru TPQ. Kami adalah keluarga besar, ibuku melahirkan 8 orang anak. Dan aku adalah anak pertama yang dilahirkan pada tahun 1993. Aku lah si sulung. Aku si kakak dalam keluargaku. Kami terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan. Yang sudah menikah adalah aku dan adikku yang nomor 2. Bapak ku sudah dipanggil yang Maha Kuasa sejak tahun 2020 yang lalu. Memang sungguh berat ini semua, karena semuanya sedang bersekolah. Ibu dan Bapakku adalah orangtua yang gigih mereka tidak ingin anak nya tidak bersekolah. Orangtua ku ingin kami sarjana semuanya. Karena semangat yang tinggi lah, keinginan yang tinggi sehingga kami tidak mau putus sekolah meskipun Bapak telah tiada.
Kami ditanamkan untuk selalu mengaji dirumah. Dan setiap hari kami menyetorkan hafalan Qur'an khususnya kepada Ibuku, karena Bapakku banyak beraktivitas di luar rumah. Bapak ku mengatakan seminimalnya kami menghafal Al-Qur'an 5 juz. Dan Alhamdulillah dan Insya Allah semuanya sudah hafal 5 juz. Terkhusus adikku laki-laki yang nomor 1 dia sudah hafal 30 juz Al-Qur'an dia lah yang memandikan, mengkafani,menyolatkan dan menguburkan Bapakku.. tidak hanya itu, dia adalah anak yang banyak andil ketika Bapakku sakit. Iya sering ke rumah sakit untuk menjenguk Bapakku, merawat Bapak. Karena pada saat itu posisinya aku sedang jauh dengan keluarga karena aku bertugas di luar daerah sehingga aku belum banyak andil dalam hal itu.
Kami adalah saudara yang saling pengertian, jelas saja kami yang berjarak hanya 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, jadi seperti teman. Apapun masalah yang terjadi kami bicarakan bersama, kami hadapi bersama kami cari solusinya bersama. Karena kami yakin bahwa saudaralah yang pengertian yang mau saling membantu, kami sudah ditanamkan akan hal itu sejak dulunya. Kita sebagai manusia harus banyak bersyukur, serahkan semuanya sama Allah. Perbanyaklah membaca surat Al-Insyiroh dibalik kesulitan ada kemudahan itulah yang sering di tanamkan oleh ibu ku. Ibu ku adalah wanita super power. Wanita kuat. Wanita sabar. Wanita yang tangguh. Yang berjuang jiwa raga dan mengobarkan semangat agar anak anaknya bersekolah tidak saja sampai S1 tapi juga S2. Adakah Ibu yang mau pergi bela-belaan ke Rektor agar anaknya turun UKT itu adalah Ibuku. Alhamdulillah berkat perjuangannya adikku turun UKT nya. Ibuku apapun akan iya tempuh agar anaknya bersekolah. Adakah ibu yang mau pergi ke Baznas untuk mengurus beasiswa dia adalah Ibuku. ibuku adalah wanita yang pantang menyerah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bahagianya Nurul masih mempunyai ibu. Titip salam buat ibu ya Nurul. Semoga beliau selalu sehat
Bahagianya Nurul masih mempunyai ibu. Titip salam buat ibu ya Nurul. Semoga beliau selalu sehat
Bahagianya Nurul masih mempunyai ibu. Titip salam buat ibu ya Nurul. Semoga beliau selalu sehat
Bahagianya Nurul masih mempunyai ibu. Titip salam buat ibu ya Nurul. Semoga beliau selalu sehat