Korona, Berita, dan Rasa Panik
Korona, Berita dan Rasa Panik
Beberapa bulan belakangan ini Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus korona menjadi trending. Virus yang awalnya muncul di Kota Wuhan, China ini menyebar begitu cepat. Bukan hanya di China, virus ini juga sudah menjelajahi hampir seluruh bagian negara-negara di dunia.
Awal kemunculannya, virus ini sudah membuat getir negara adikuasa sekelas China. Bagaimana tidak, dalam sehari korban yang terjangkit atau pun meninggal dunia bisa mencapai puluhan bahkan ratusan nyawa. Virus yang awalnya disebut-sebut berasal dari daging kelelawar ini sangatlah mudah menyebar. Hanya dengan menyentuh benda bekas orang yang sudah terinfeksi pun, orang lain bisa ikut terinfeksi.
Berita yang bermunculan di TV pun ikut serta menambah kepanikan orang-orang di seluruh penjuru dunia, khususnya Indonesia. Berita-berita yang ditayangkan di TV ikut menguak fakta tentang ganasnya virus korona ini. Beberapa negara di dunia yang tidak siap dengan serangan virus ganas ini tiba-tiba kolaps, dengan berjatuhannya ratusan hingga ribuan nyawa.
Beberapa orang yang sudah terlanjur terinfeksi terpaksa harus diisolasi di ruangan khusus dan dirawat oleh nakes dengan alat pelindung diri lengkap. Selain itu, orang-orang yang sudah terlanjur bertemu atau pun bersentuhan dengan pasien positif korona tadi, harus mengikuti serangkaian tes untuk memastikan dia ikut terinfeksi atau tidak. Jika ternyata hasilnya positif, maka dia pun harus ikut diisolasi.
Saya dan keluarga termasuk orang yang merasa sangat panik ketika virus ini diberitakan sudah masuk wilayah Indonesia, khususnya Batam. Bagaimana tidak, di lingkungan RW kami ada satu orang yang dinyatakan positif dan semua orang yang pernah berinteraksi dengan pasien tiba-tiba dijemput oleh petugas. Saat itu, kami hanya bisa mengurung diri di rumah. Keluar rumah hanya jika ada keperluan yang memang benar-benar mendesak. Itu pun harus memakai masker dan hand sanitizer yang selalu siap di dalam tas. Setelah pulang langsung mandi dan baju wajib direndam.
Selain mudah menular, sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau pun obat yang bisa menyembuhkan pasien dari virus ini. Meskipun tidak menular lewat udara, tapi interaksi dengan orang lain menjadi hal yang saat ini dihindari. Berbagai protokol kesehatan mulai rutin dikampanyekan. Satu-satunya cara agar terhindar dari virus berbahaya ini hanya dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Mencuci tangan dengan benar, memakai masker saat keluar rumah, menghindari kerumunan, dan juga sering mengecek suhu tubuh adalah beberapa cara agar terhindar dari virus ini. Selain itu, isolasi diri di rumah atau biasa juga disebut lockdown menjadi pilihan untuk saat ini. Dan hal yang paling utama agar terhindar dari virus ini adalah berdoa agar virus ini dijauhkan dari diri kita dan keluarga.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin.. semangat mnulis ibu. Salam literasi